Proposal Jembatan Lombok-Sumbawa Diserahkan ke Gubernur

0

Mataram (Suara NTB) – Pemda Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) dan konsultan asal Korea sudah menyerahkan proposal untuk feasibility study (FS) Jembatan Lombok – Sumbawa ke Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M. Sc pada 20 November lalu. Konsultan yang akan melaksanakan FS Jembatan Lombok – Sumbawa tersebut tinggal menunggu jadwal presentasi ke gubernur.

Hal tersebut diungkapkan Asisten II Perekonomian dan Pembangunan Setda NTB, Dr. Ir. H. Amry Rakhman, M. Si dikonfirmasi di Mataram, Sabtu, 14 Desember 2019. ‘’Sudah masuk proposalnya, tanggal 20 November ke Pak Gubernur. Tinggal menunggu kapan  perlu presentasi. Tinggal diundang konsultan dari Korea itu suruh presentasi,’’ kata Amry.

Dari perentasi itulah akan diketahui besaran anggaran FS yang dibutuhkan. Termasuk waktu pelaksanaan dan teknisnya. Dalam proposalnya, konsultan asal Korea itu mengajukan anggaran sebesar Rp12 miliar untuk melakukan FS Jembatan Lombok- Sumbawa.

‘’Bagaimana kita tahu masalahnya kalau presentasinya belum ada. Dari situ disepakati. Waktunya seperti ini, penganggaran kami mampu segini, jadilah FS. Turunlah dia melakukan FS,’’ terang Amry.

Meskipun anggarannya dialokasikan di APBD Perubahan 2020, Amry mengatakan FS akan dapat dieksekusi pada 2020. Hal itu tergantung perintah dari gubernur. Seberapa lama waktu yang diberikan kepada konsultan melakukan FS tersebut.

‘’Nanti tinggal diatur intensitas waktunya. Itu main waktu kalau penelitian bukan sama dengan membangun konstruksi. Beda kajian dengan konstruksi,’’ tandasnya.

Diketahui, hasil pra studi kelayakan atau pra-FS yang dilakukan konsultan dari Korea, biaya untuk konstruksi pembangunan jembatan Lombok – Sumbawa sebesar Rp850 miliar sampai Rp1 triliun. Artinya, dengan panjang jembatan 16,5 km, total biaya konstruksi paling sedikit Rp16,5 triliun. Jika ditambah dengan asesorisnya, maka butuh biaya sekitar Rp20 triliun.

Sebelumnya, Bupati KSB, Dr. Ir. H. W. Musyafirin, MM  menjelaskan bahwa  jembatan Lombok-Sumbawa tersebut rencananya dari Pelabuhan Kayangan – Kertasari. Berdasarkan kajian awal yang dilakukan perusahaan asal Korsel, sebagian besar kedalaman laut antara 18-20 meter.

Namun di sekitar Selat Alas, pada jarak 400-600 meter, kedalaman lautnya di atas 300 meter. Sesuai hasil pra-FS, ada beberapa opsi yang dibuat. Salah satunya pada area dengan jarak 400-600 meter tersebut dibuat terowongan. Menurutnya, pembangunan jembatan Lombok-Sumbawa ini cukup visibel dari sisi investasi. Tetapi perlu diperdalam lagi dalam FS. (nas)