Promosi Investasi Sektor Pertanian Harus Diprioritaskan

0

Mataram (Suara NTB) – Promosi investasi di sektor pertanian tidak sebesar gaung promosi potensi pariwisata. Mestinya potensi besar inilah yang paling utama diperkenalkan kepada investor, dalam dan luar negeri.

Investasi di sektor pertanian adalah investasi riil dan banyak menyerap tenaga kerja. Karenanya, peluang-peluang investasi sektor pertanian diharapkan digarap dan lebih kreatif untuk mencuri perhatian para investor.

Hal ini dipaparkan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTB, Endang Tri Wahyuningsih di ruang kerjanya, Rabu, 11 Oktober 2017 kemarin. Data yang terbaru pertumbuhan ekonomi hingga triwulan II 2017, sektor pertanian memberikan kontribusi sebesar 23,16 persen.

Sektor inilah yang memberi kontribusi paling mendominasi terhadap pertumbuhan ekonomi. Baru menyusul sektor pertambangan dan penggalian dengan adanya PT. Amman Nusa Tenggara dengan memberikan kontribusi 18 persen terhadap pertumbuhan ekonomi.

Selanjutnya sektor perdagangan berkontribusi 13,57 persen. Dan yang paling kecil adalah share industri.

“Promosi investasi, baik di dalam maupun luar negeri, harus diprioritaskan sektor pertanian. Mau tidak mau, suka tidak suka, inilah potensi kita yang paling besar konstribusinya di NTB,” demikian Endang pada Suara NTB.

Investasi di sektor pertanian beragam bentuknya bisa ditarik. Misalnya, investasi produksi secara modern hasil-hasil pertanian NTB, jagung, padi dan sejenisnya. Endang nampaknya mendorong agar hilirisasi sektor pertanian dapat diperkuat oleh investor-investor besar.

Bagaimana cara meyakinkan investor untuk melirik sektor pertanian ini, Endang mengatakan, disanalah ditantang kreatifitas promosi untuk meyakinkan pemilik modal. Leading sektornya adalah Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Dinas Pertanian, Dinas Perindustrian dan yang terkait.

Endang Tri Wahyuningsih juga menyinggung masih kecilnya share industri terhadap pertumbuhan ekonomi NTB. Banyak jenis industri yang sebenarnya bisa dikembangkan, diantaranya industri pengolahan kayu,  industri kimia, industri tekstil, industri mesin, bahan industri rumahan yang paling memungkinkan.

Industri dimaksud dapat bekembang bilamana faktor-faktor pendukungnya terpenuhi. Misalnya fasilitas infrastruktur, ketersediaan bahan baku. Endang menekankan agar kreativitas ditingkatkan. NTB masih tertinggal jauh dengan Bali dari sisi kreatifitas.

Karena itu, ia mendorong agar industri ditingkatkan. Terutama industri rumahan, dalam mendukung sektor-sektor potensial lainnya. (bul)