Program Cetak Sawah Baru Capai 70 Persen

0

Tanjung (Suara NTB)
Progres cetak sawah baru di Kabupaten Lombok Utara (KLU) telah mencapai 70 persen. Dinas Pertanian Peternakan Kehutanan Kelautan Perikanan dan Perkebunan (DPPKP) KLU optimis, pada musim hujan kali ini, tanam perdana di areal sawah baru sudah dapat dilakukan masyarakat.

“Jatah program cetak sawah baru sejumlah 750 hektar, progres sekarang sudah 70 persen lebih dan kita optimis, Agustus ini sudah selesai. Artinya pada musim hujan mendatang, tanam perdana sudah bisa dilakukan,” ungkap Kepala DPPKKP KLU, Ir. Hermanto, Kamis (7/7).

Disebutkan, dominasi cetak sawah baru tersebar di Kecamatn Bayan dan Kecamatan Kayangan. Kedua kecamatan itu mempunyai areal yang belum terkelola maksimal untuk lahan pertanian sawah basah. Sedangkan di kecamatan lain, cetak sawah hanya ada di Kecamatan Gangga dengan luasan 38 hektar.

Dalam mensukseskan program tanam perdana pada cetak sawah baru, kata dia, masyarakat akan dibantu dengan bibit dan pupuk. Umumnya, bantuan bibit yang dialokasikan pemerintah sebanyak 25 kg per hektar.

“Dengan pengalaman sebelumnya dimana rata-rata produksi antara 2-4 ton per hektar, kita semakin optimis surplus produksi padi akan semakin besar. Sejak tahun 2013, KLU selalu mengalamj surplus beras mencapai 10 ribu ton, dan terus meningkat di tahun berikutnya,” sambung Hermanto.

Sebelumnya, Kabid Pertanian, Sapdi, SP., kepada wartawan mengklaim target penanaman padi pada tahun 2015 – 2016 dihadapkan pada kendala hujan. Pada periode Oktober 2015 – hingga Maret 2016 ditargetkan luasan tanam sejumlah 12.275 ha, namun capaian petani sejumlah 9.785 ha. “Hujan pada musim tanam kemarin baru datang bulan Desember, jadi petani kita hanya bisa menanam padi sekali saja,” ungkap Sapdi.
Mengacu pada musim tanam tahun sebelumnya, lanjutnya, realisasi pada periode yang sama mencapai 10.507 ha. Hal itu lantaran musim hujan yang datangnya normal, sehingga petani bisa melakukan penanaman padi dua kali dalam 6 bulan. “Kalau tahun sebelumnya targetnya 8 ribuan hektar, dan kita bisa mencapai 16 ribu hektar. Namun, pada periode terakhir, perkiraan panen kita perkirakan mencapai 72 ribu ton,” sebutnya. (ari)