Golkar Goda PKS

0

Mataram (Suara NTB) – Partai Golkar pascamendeklarasikan H. M. Suhaili FT, SH sebagai bakal calon Gubernur NTB pada Pilkada NTB 2018 mendatang semakin intensif menggerakkan mesin partainya. Selain sosialisasi ke tengah masyarakat, Golkar juga mulai mendekati sejumlah parpol untuk diajak koalisi.

PKS, merupakan salah satu partai yang kini tengah didekati oleh Golkar. Para politisi Partai Golkar mulai melempar godaan pada PKS, dengan memberikan sanjungan-sanjungan pada PKS, dan peluang untuk bersama-sama mengusung Suhaili.

“Dalam kacamata saya, paling suka koalisi dengan PKS, kemampuan administrasi sangat jago, kesungguhan dan komitmen teman-teman PKS itu paling kuat, dan mesin politiknya sangat solid. Makanya siapa yang bisa dapatkan PKS itu, peluang lolosnya sangat besar,” ujar Ketua Fraksi Partai Golkar di DPRD NTB, Humaidi, SH, kepada Suara NTB pekan kemarin.

Humaidi melihat, peluang Golkar dan PKS untuk berkoalisi sangat besar. Lebih-lebih PKS tengah mengajukan Johan Rosihan Sebagai Bakal Calon Wakil Gubernur NTB.

Di tempat yang sama, Ketua Fraksi PKS, yang juga merupakan salah satu bakal yang telah direkomendasikan oleh PKS, Johan Rosihan, ST menanggapi pernyataan Humaidi tersebut dengan pujian pula.

Johan menyampaikan bahwa, Suhaili paling berpeluang untuk memenangkan pertarungan di Pilkada NTB 2018. Hal itu bisa dilihat dari elektabilitas Suhaili yang cukup tinggi.

“Suhaili endak terlalu banyak balihonya, dibandingkan dengan calon yang lain. Tapi elektabilitasnya tinggi. Meskipun balihonya sudah dirobek-robek, popularitas dan elektabilitasnya masih bertahan,” ujarnya.

Apa yang disampaikan oleh Johan itu, kemudian diperkuat lagi oleh Humaidi. Ketua DPD II Partai Golkar Lombok Tengah itu menegaskan bahwa persentase elektabilitas Suhaili berdasarkan hasil survei internalnya, yang menempatkan Suhaili sebagai pemilik elektabilitas tertinggi dari figur lainnya. Menjadi modal awal optimisme bisa memenangkan pertarungan.

“Itu hasil survei ketika mesin partai belum bekerja, baliho saja belum kita pasang, sementara yang lain sudah bekerja. Nah apalagi kalau kita sudah mulai bekerja, mungkin bisa diatas itu,” ujar Humaidi.

Bahkan menurut Humaidi, kader Golkar yang berada pada struktur paling bawah, masih banyak yang tidak tahu bahwa Suhaili bakalan maju sebagai calon Gubernur NTB. Hal itu menurut Humaidi bahwa kans Suahili untuk melenggang mulus sebagai orang nomor satu, cukup besar.

“Bahkan Suhaili minta restu pada orang tuanya baru kemarin. Hasil survei ini menjadi lemparan awal untuk melihat peta politik sementara.  Ini start awal kita, supaya kami tidak menyelam di laut tapi tidak lihat apa-apa itu. Kalau sudah begini kan terlihat dia apa saja yang menjadi kelemahan dan kekuatan,” imbuhnya.

Humaidi meyakini, bahwa hasil survei internal Golkar itu keakuratannya cukup meyakinkan. Karena lembaga survei yang digunakan sudah cukup teruji, dimana pada pemilihan Kepala Daerah Lombok Tengah, 2015 lalu, yakni pasangan Maiq Meres jilid II, (Suhaili-Pathul) juga menggunakan survei yang sama.

“Kita akan turunkan kekuatan penuh, kedepan ini akan kita pertajam gerakan mesin partai,” ucapnya.

Sementara itu, baru-baru ini, calon Gubernur NTB dari PKS, Dr. Zulkieflimansyah dan calon Gubernur NTB dari Partai Golkar, Suhaili, tengah mengadakan pertemuan. Meskipun agenda pertemuannya belum diketahui, namun pertemuan tersebut menegaskan bahwa Golkar mulai serius menggoda PKS. Bahkan ada kemungkinan Suhaili akan berpasangan dengan Dr. Zulkiflimansyah.

“Kalau ini (Suhaili-Zul) bisa jadi dan Zul mau jadi Wagub Uhel, 100 persen saya dukung,” kata Johan Rosihan. Cawagub PKS, itu akan memilih mundur dari bursa pencalonan jika Dr. Zulkieflimansyah bersedia jadi Cagub Suhaili. (ndi)