Mataram (suarantb.com) – Pemerhati Politik dan Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Mataram, Dr. H. Muhammad Ali, M.Si mengatakan pemimpin NTB jangan hanya fokus membangun fisik dan melupakan pembangunan keimanan. Siapapun Calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTB yang akan maju dalam Pilgub 2018 harus memiliki misi membangun secara seimbang.
“Tak selesai pada pembangunan fisik saja, tapi juga tak melupakan penguatan keimanan,” kata Ali ketika dikonfirmasi suarantb.com, Rabu, 20 Juli 2016.
Sekarang ini, kata Ali, dibutuhkan pemimpin yang bukan hanya memiliki kemampuan mumpuni secara teknis. Tetapi juga harus dibarengi kesadaran mengutamakan kepentingan rakyat daripada kepentingan pribadi dan golongan. “Saya menyebutnya kepemimpinan etis. Tidak pemimpin yang menduhulakan nafsu ketimbang hati nuraninya. Artinya pemimpin yang punya etika, pro rakyat,” tambahnya.
Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol) Universitas Muhammadiyah Mataram ini mengatakan model kepemimpinan seperti itu tidak akan melemahkan semangat penguatan ekonomi. Wakil Dekan ll Fisipol ini mengatakan, justru dengan gaya pemimpin yang ramah pada rakyat itu telah merangkum semangat menyejahterakan masyarakat. Bahkan, tak hanya selesai pada persoalan ekonomi di hulu, dia juga juga tak akan abai menguatkan perekonomian di hilir.
Ali melihat ada indikasi pembangunan ekonomi NTB saat ini belum seimbang antara makro dan mikro. Sehingga diharapkan calon pemimpin NTB kedepannya harus memperhatikan perimbangan pembangunan. Supaya tak menenggelamkan sektor ekonomi menengah ke bawah.
“Saya bukan mendikotomikan state center atau society center-nya. Bagaimana peningkatan kapasitas itu secara paralel digerakkan. Ketika Lombok Epicentrum dan LCC itu ada, harus juga diperhatikan kapasitas di level hulu. Itu cermin dari kepemimpinan etis. Kita ingin bangun antara jiwa dan fisik, supaya tidak terjadi mobil bagus tanpa ada rem,” terangnya. (ast)