Polisi Minta Warga Tak Pindahkan Tengkorak dan Tulang Temuan di Sembalun

0

Mataram (Suara NTB) – Polisi akhirnya turun ke lokasi penemuan tengkorak manusia di Dusun Mentigi, Desa Sembalun Lawang, Kecamatan Sembalun, Lombok Timur. Tim dari Polsek Sembalun turun pada Senin 16 Januari 2017 lalu dan memasang garis polisi. Menurut rencana, Balai Arkeologi Denpasar akan turun mengecek lokasi.

Kapolsek Sembalun melalui Kanit Reskrim Aiptu Joni menjelaskan, lokasi yang disterilkan di lokasi penemuan tengkorak di ladang warga. Titik itu sebelumnya berupa dinding setinggi hampir lima meter. Dari dinding itu ditemukan kepala manusia yang sudah berbentuk tengkorak, serta tulang lainnya.

“Kemarin sudah kami pasang police line , agar tidak diganggu warga,” kata Joni dihubungi Suara NTB dari Mataram, Selasa, 17 Januari 2017.

Pihaknya juga meminta kepada warga agar tidak memindahkan tumpukan tempurung tengkorak dan tulang belulang yang sudah dikubur dalam satu liang. Lokasinya tidak jauh dari dinding temuan awal.

Selain titik tadi, di lokasi galian C yang juga ditemuan potongan tulang dan gigi juga disterilkan. Area ini jadi tempat aktivitas galian C warga untuk penggalian tanah urug dan kerikil. Para penggali tanah dan kerikil kerap menemukan benda yang diduga tulang manusia berukuran lebih besar dari bentuk normal.

Hasil penyelidikan awal dan permintaan keterangan ke warga, dipastikan temuan itu bukan korban pembunuhan atau tindak pidana lainnya. Karena dari kedalaman timbunan tulang dan tengkorak itu dikubur, relatif dalam antara tiga sampai empat meter. Dia pun memprediksi dua kemungkinan, korban letusan Gunung Samalas abad ke 13, atau kuburan warga yang sudah tinggal jauh sebelumnya letusan dahsyat Samalas itu.

“Yang jelas ini bukan (kuburan) baru. Ini kuburan kuno. Tapi nanti tim Arkeologi yang bisa pastikan,” tandasnya.

Ditambahkan Joni, sebelumnya sudah ada konfirmasi dari Balai Arkeologi Denpasar akan turun ke Sembalun untuk mengecek langsung temuan tulang dan tengkorak itu. ‘’Makanya kami sterilkan lokasi, sehingga tim itu gampang mengecek,’’ sebutnya.

Sebenarnya temuan itu bukan kali ini saja. Oktober 2016 lalu, pihaknya memang mendapat laporan dari masyarakat setempat, selain temuan tulang dan tengkorak, juga uang kuno disebut  kepeng bolong. Benda itu sudah diamankan sementara, sampai tim turun mengecek. (ars)