Mataram (suarantb.com) – Polda NTB gelar pasukan untuk Operasi Ramadniya di Lapangan Gajahmada, Senin, 19 Juni 2017. Sebanyak 3.043 personil gabungan disiapkan Polda NTB untuk pengamanan hari raya Idul Fitri. Di seluruh NTB terdapat 38 pos yang terdiri dari 22 pos pengamanan, 13 pos pelayanan dan 3 pos terpadu.
Wakapolda NTB, Kombes Pol Drs. Imam Margono mengatakan pada pengamanan lebaran kali ini, tim gabungan memberikan perhatian pada masalah yang biasa terjadi saat lebaran. Menurutnya, persiapan dilakukan secara maksimal. Pihaknya sudah mengerahkan semua potensi yang dimiliki.
“Kita sekarang ke masalah hari raya, kemacetan, kamtibmas, itu yang paling kita atensi yang untuk pengamanan lebaran ini,” kata Imam usai gelar pasukan.
Terkait titik rawan yang perlu menjadi perhatian menurut Imam adalah Bandara Internasional Lombok, Pelabuhan dan jalur darat seperti stasiun.
“Titik rawan itu masalah kemacetan contohnya di BIL. Artinya rawan itu kita harus hadir di situ. Kan banyak orang luar datang ke sini dalam rangka pengamanan kita harus amankan,” ujarnya.
Menurut Imam, masalah kemacetan lalu lintas dan kejahatan konvensional berupa pencu
rian dengan pemberatan (curat), pencurian dengan kekerasan (curas) dan pencurian motor (curanmor) menjadi potensi kerawanan yang diantisipasi selama operasi Ramadniya ini.
Menurut Wakapolda, pasca penangkapan terduga teroris di Bima, kondisi keamanan NTB saat ini cukup kondusif. Sementara itu untuk pengamanan aparat kepolisian dari serangan teroris, personil diminta untuk saling mengamankan. Tidak ada pengamanan khusus untuk personil. Meski demikian, pihaknya memberikan persenjataan kepada personil, bukan hanya untuk antisipasi serangan teroris, tetapi juga untuk pengamanan masyarakat.
Terkait harga pangan, Wakapolda memastikan Satgas Pangan tetap turun melakukan pemantauan ke lapangan. Menurutnya menjelang lebaran ini harga di pasar cukup terkendali. (bur)