PKS dan Demokrat Berpotensi Kembali Berkoalisi di Pilpres 2024

0
Gubernur NTB, H. Zulkieflimansyah bersama Ketua Umum DPP Demokrat AHY melakukan pertemuan pendahuluan sebelum pertemuan DPP PKS dengan DPP Demokrat. (Suara NTB/ist)

Mataram (Suara NTB) – PKS nampaknya cukup serius memberikan jalan bagi Gubernur NTB, Dr H Zulkieflimansyah untuk tampil di pentas politik nasional Pemilu Presiden tahun 2024. Hal itu terlihat dari gerakan Gubernur yang intensif membangun komunikasi dengan sejumlah tokoh dari partai politik lain.

Baru-baru ini, bang Zul begitu sapaan akrab orang nomor di NTB itu menemui Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Presiden RI 2004-2014, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Pertemuan yang dilakukan Bang Zul dengan kedua tokoh tersebut bahkan mendahului pertemuan resmi DPP PKS dengan DPP Demokrat. Hal tersebut dilakukan Bang Zul tentu telah mendapatkan restu dari PKS.

Demkian penilaian dari pemerhati politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram, Ihsan Hamid. “Ada kemajuan yang cukup baik dari gerakan bang Zul, ini tanda yang baik, setidaknya Bang Zul sudah diberikan peluang oleh partainya,” ujar Ihsan kepada Suara NTB, Senin, 26 April 2021.

Menurut Ihsan di samping PKS memang tengah mengalami krisis kader untuk dipromosikan di tingkat nasional. Maka ini adalah peluang dan momentum yang bisa diambil oleh bang Zul untuk bisa tampil di pentas politik nasional. “Ini kesempatan yang bagus bagi bang Zul untuk memaksimalkan menjajaki peluang yang ada. PKS sendiri telah menunjukkan mereka terbuka pada kader yang berpotensi dan bisa jadi pertemuan bang Zul dengan AHY dan SBY itu difasilitasi oleh PKS,” katanya.

Lebih jauh dikatakan Ihsan, bahwa peluang PKS dan Demokrat membangun koalisi di Pilpres 2024 nanti sangat terbuka lebar. Pasalnya kedua partai telah menunjukkan pengalaman koalisi yang cukup baik. “Dari sisi kelembagaan partai, kedekatan PKS dan Demokrat bukan barang baru. Kedua partai punya kedekatan emosional yang terbangun dari sejak SBY sebagai presiden dua periode, PKS adalah koalisi paling setia Demokrat waktu itu, mereka tidak pernah saling hianati, beda antara pengalaman PKS berkoalisi dengan Gerindra,” paparnya.

Dalam posisi itu sehingga Ihsan menilai kedua partai wajar untuk mencoba mencari opsi tokoh-tokoh untuk mereka tawarkan pada pilpres 2024 mendatang. Mereka mencoba saling menjajaki untuk menemukan chimestri bangunan koalisi 2024. “Lebih-lebih sekarang ini posisinya kedua partai juga sama-sama di luar pemerintahan. Jadi wajar jika kedua parai ini mencari opsi tokoh-tokoh yang akan ditampilkan. Di Demokrat ada AHY, nah di PKS ini baru mengarah ke bang Zul,” jelasnya.

Namun demikian, Demokrat dan PKS masih sama-sama memiliki Pekerjaan Rumah (PR) yang masih perlu diselesaikan yakni tingkat popularitas dan elektabilitas dari kedua tokoh yang masih belum terlalu kuat. “PR besarnya itu, dari sisi popularitas dan elektabilitas, jika lihat survei, baik AHY maupun Bang Zul tidak ada yang masuk tiga besar,” pungkasnya. (ndi)