Pilkada Lobar, Tiga Figur Bertarung Rebut Rekomendasi Hanura

0

Giri Menang (Suara NTB) – Ketua DPC Hanura Lobar, Khairul Anwar, mengaku pihaknya telah membawa tiga nama kandidat yang mendaftar di Hanura ke DPP untuk diberikan rekomendasi. Tiga nama tersebut di antaranya, H. L. Sajim Sastrawan, H. Fauzan Khalid dan Nauvar F. Farinduan. Sebelumnya, ada juga nama H. Suharto dan L. Ahmad Yani termasuk dirinya yang juga ikut mendaftar .

“Kami sudah saya ajukan tiga nama, yakni L. Sajim, Fauzan dan Farin. Tiga nama itu saya serahkan langsung ke DPP,“ jelasnya, Selasa, 12 September 2017.

Dari tiga nama ini, jelasnya, akan diputuskan satu orang yang mendapatkan rekomendasi dari DPP, berdasarkan hasil survei yang dilakukan DPP, kemudian dukungan dari pengurus mulai dari ranting hingga PAC serta DPC.

Baginya, ketiga kandidat yang diusulkan ke pusat ini adalah tokoh-tokoh yang dianggap mampu dalam hal pemerintahan yang lebih baik di Lobar. Sesuai dengan jargon Hanura yang merakyat bersama rakyat. Sejauh ini SK rekomendasi belum keluar, namun ditargetkan dalam wakt dekat ini akan keluar. Pihaknya menargetkan bulan ini akan rekomendasi tersebut dikeluarkan. Terkait siapa yang mendapatkan rekomendasi, menurutnya tiga nama inilah yang bertarung. “Tiga nama ini yang bertarung merebut rekomendasi Hanura,”imbuhnya.

Menurutnya, melihat konstelasi politik di Lobar yang sangat dinamis dibutuhkan percepatan sikap dari parpol bukan hanya Hanura, namun parpol lain.

Untuk diketahui, terdapat enam kandidat yang mendaftar di Hanura antara lain H. L. Sajim Sastrawan, Nauvar Farinduan, H. Suharto, Fauzan Khalid dan L. Ahmad Yani serta dirinya. Saat ini pihaknya tengah menggodok untuk balon legislatif dini, sesuai instruksi DPP harus diajukan SK paling lambat bulan Agustus. Terkait dirinya yang diperhitungkan di Hanura untuk maju pada pilkada 2018 yang santer disebut menjadi kandidat wakil salah seorang kandidat, ia belum mau menjawab. Terkait Hanura yang hanya terkesan ngikut-ngikut saja mendukung kandidat pada momen pilkada, Khairul menegaskan hal itu yang harus diubah.

Sebab ia memperkuat pengurus di bawah untuk menaikkan elektabilitas partai, sebab ia ingin menempatkan hanura bukan sebatas partai sebagai fasilitator namun lebih kepada aspiratif. Artinya semua masyarakat Lobar menerima Hanura. Dengan diterima maka otomatis Hanura bukan sekedar peserta pemilu, namun mampu membawa seluruh aspirasi masyarakat dalam kancah pilkada maupun legislatif dan pilres “Intinya Hanura terdepan lah, ini tantangan bagi saya,“ jelas Khairul. (her)