BMKG dan BPBD Keluarkan Peringatan Dini Ancaman Cuaca Buruk

0
Peta peringatan dini cuaca buruk di wilayah NTB. (Suara NTB/ist_bmkg)

Mataram (Suara NTB) – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB, mengeluarkan peringatan dini ancaman terjadinya cuaca buruk. Selain hujan lebat, banjir, gelombang tinggi, masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan  terhadap ancaman bencana lain seperti longsor.

Banjir bandang di Kecamatan Kempo Kabupaten Dompu Minggu, 11 November 2018 lalu menjadi salah satu bencana yang sudah terjadi. Di awali curah hujan tinggi, namun tak dukung saluran irigasi serta kawasan hutan penyangga.

BMKG Stasiun Meteorologi BIL mengeluarkan  peringatan dini prakiraan cuaca mulai Senin, 12 November 2018 hingga Rabu, 14 November 2018 mendatang. Dijelaskan, ada aktivitas massa udara  basah atau fenomena Madden Julian Oscillaton (MJO) dari Samudra Hindia sebelah Barat Sumatera.

Ini diikuti dengan melemahnya aktivitas aliran massa udara kering dari Australia, berdampak pada peningkatan kelembaban udara di wilayah NTB. Kelembaban udara basah dari permukaan lapisan 700 hPa. Keadaan ini memicu pelambatan kecepatan angin dan potensi pertumbuhan awan hujan.

‘’Dari hasil  analisa dinamika atmosfer. Secara umum kondisi cuaca di NTB untuk tiga hari kedepan berpotensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang,’’ kata Kasi Observasi dan Informasi Stamet BIL, I Putu Sumadana, S.Si kepada Suara NTB, Senin, 12 November 2018.

Hujan lebat dan angin kencang  disertai petir itu berpotensi terjadi di Kota Mataram, Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur, Sumbawa Barat, Sumbawa, Dompu dan Bima.

Pihaknya meminta masyarakat untuk  berhati-hati  akan potensi ancaman  bencana seperti banjir, tanah longsor, angin kencang, pohon tumbang. Ia berharap masyarakat tetap memantau update perkembangan cuaca di laman resmi BMKG.

Sebagaimana tahun tahun sebelumnya,  BPBD NTB juga mengeluarkan imbauan kepada seluruh masyarakat untuk mewaspadai angin kencang, tanah longsor, banjir dan gelombang tinggi.

‘’Tujuan imbauan ini untuk memperkecil dampak korban dan kerugian materil. Jadi masyarakat bisa lebih waspada sejak dini,’’ ujar Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD NTB Agung Pramuja.

Ia menuturkan, imbauan ini sehubungan dengan siklus tahunan yang diperkirakan terjadi sampai April 2019 mendatang menyebabkan cuaca buruk di NTB. Wujudnya terjadi hujan lebat disertai petir. Sehingga kepada seluruh lapisan masyarakat untuk selalu waspada di saat bepergian atau ke luar rumah. Terutama masyarakat yang berada di pinggir sungai dan daerah perbukitan.

‘’Berhati-hati dalam berkendara karena curah hujan sangat tinggi, jalanan licin dan mengaburkan pandangan,’’ pesannya.

Selain itu, pihaknya juga berharap kepada masyarakat NTB turut bersama menjaga lingkungan dengan bergotong royong membersihkan sungai, drainase, parit dan tidak lagi membuang sampah sembarangan. Kepada penanggung jawab di lingkungan masyarakat, seperti kepala lingkungan, ketua RT/RW, kelurahan, kecamatan serta pemerintah kota dan kabupaten diminta proaktif melakukan pendataan titik rawan/krisis banjir, longsor, pohon tumbang, dan kebakaran di lingkungan masing masing.

Termasuk memperhatikan kebersihan lingkungan atau di rumah nasing masing, membuang kaleng kaleng plastik yang tidak berguna untuk mencegah berkembangnya jentik jentik nyamuk demam berdarah. (ars)