Mataram (Suara NTB) – Pemkot Mataram bekerjasama dengan Yayasan Danamon Peduli akan menyulap Pasar Dasan Agung sebagai pasar Standar Nasional Indonesia (SNI). Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) sudah dilakukan antara Plt Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana bersama Ketua Yayasan Danamon Peduli, Restu Pratiwi dan Kepala Dinas Perdagangan, Lalu Alwan Basri, Kamis, 5 April 2018.
Restu mengatakan, kegiatan ini diawali tahun lalu ketika penyelenggaraan festival pasar rakyat. Kegiatan itu mendapat sambutan baik dari Pemkot Mataram. Karena, tidak semua kabupaten/kota yang dikunjungi mempunyai visi membesarkan pasar tradisional. “Ini jadi semangat kami sehingga memilih Kota Mataram sebagai mitra. Pasar rakyat menunjukkan kepemilikan bersama,” kata Restu.
Pihaknya ingin meng- SNI – kan Pasar Dasan Agung. Kapasitasnya tidak muluk – muluk. Pembentukan pasar biar jelas dan terukur. Restu menyebutkan pasar rakyat tahun 2007 sebanyak 13 ribu.
Dia melihat turis yang ke Bali pasti ke pasar rakyat. Penting merevitalisasi pasar. Ini menjadi tempat insteraksi sosial masyarakat. “Jangan sampai pasar rakyat dilewati saja oleh turis,” imbuhnya.
Mohan mengapresiasi komitmen dari Yayasan Danamon Peduli membantukan meng -SNI kan Pasar Dasar Agung. Pasar yang terdekatan dengan Islamic Center jadi ikon, kebanggaan dan inspirasi dari yang lain, sehingga konsep pasar higienis tercetus. Dikatakan, program hari ini diinisiasi program pasar sehat, higienis, nyaman dan hijau. Konsep – konsep universal khusus di Pasar Dasan Agung.
“Sejak UU Nomor 7 tahun 2017 ada perubahan nama. Pasar tradisional jadi pasar rakyat. Tapi tidak menghilangkan kekhususan dan bagian infrastruktur strategis,” kata Mohan.
Dia melihat pasar tradisional sebagai tempat insteraksi sosial masyarakat sesuai kultur tawar – menawar. Pasar jadi salah satu alat tempat mengukur tingkat inflasi. Dan, jauh lebih penting lanjut Mohan, pasar merupakan sektor informal merekrut peluang kerja potensial. “Saya minta perlu ada perhatian khusus,” pintanya.
Dikatakan, dari 19 pasar sudah ada lima direvitalisasi. Tiga pasar tahun ini akan direvitalisasi. Selain itu, akan dilakukan penguatan tidak saja infrastruktur, tapi sumberdaya manusia. Sehingga, jadi pasar rakyat pendekatan modern tanpa menghilangkan sisi kultur melengket kuat dalam dinamika masyarakat.
Penanganan terhadap pasar rakyat tidak saja urusan Dinas Perdagangan dan kepala pasar. Pasar harus diperkuat manajemenya agar masyarakat merasa nyaman, aman beraktivitas dan menganggap ini sebagai rumah mereka.
Fungsi pasar ada penambahan. Pasar dengan indentifikasi khusus. Karena, pasar jadi destinasi wisata. “Khusus pasarnya ada sentuhan lagi. Sehingga ini bisa di-branding jadi kegiatan pariwisata,” demikian kata Mohan. (cem)