Sultan Sumbawa Minta Bala Putih Dibangun Kembali

0

Mataram (suarantb.com) – Terbakarnya Istana Bala Putih atau Wisma Daerah menyisakan kedukaan bagi Sultan Sumbawa, Yang Mulia Dewa Masmawa Sultan Muhammad Kaharuddin IV. Untuk itu, ia meminta agar Istana Bala Putih bisa segera direstorasi. Demikian disampaikannya, saat dihubungi suarantb.com, Rabu, 12 Juli 2017.

“Saya maunya dikembalikan, direstorasi. Karena kalau ditanya ada rasa kehilangan pasti ada, karena saya lahir di sana,” ujarnya.

Sultan menyampaikan rasa kehilangan, lantaran keberadaan Bala Putih juga merupakan sepenggal cerita dari perjalanan sejarah Kesultanan Sumbawa. Sama halnya dengan kedukaan yang dirasakan masyarakat Sumbawa yang telah merelakan tanahnya untuk pembangunan Bala Putih.

“Jangan setelah terbakar kita berpikir nanti ini akan jadi mal atau sebagainya, tapi kita bangun lagi seperti semula. Karena tanahnya ini diserahkan oleh rakyat untuk membangun istana sultan,” lontarnya.

Terkait restorasi ini, Sultan menyatakan telah dibentuk tim oleh pemerintah daerah. Denah istana tersebut pun telah tersimpan di Dinas Purbakala di Bali, dan bisa segera dikeluarkan cetak biru. Sementara untuk biaya, ia menyatakan istana tersebut telah diasuransikan.

“Saya bilang masyarakat tidak usahlah terlalu khawatir, karena dulu juga pernah Istana Kesultanan Sumbawa terbakar, yaitu Istana Bala Balong. Tapi dibangunkan istana lagi, yaitu Istana Dalam Loka,” tuturnya.

Namun, ia mengingatkan agar restorasi dilakukan dengan niat tulus ikhlas. Jangan sampai pihak yang akan mengerjakan menjadikan ini sebagai proyek untuk mencari keuntungan semata.

“Bagaimana pun ini ada nilai sakralnya. Apalagi ada yang cari untung, ini yang saya ingatkan harus benar-benar ikhlas, karena percaya tidak percaya takutnya dia kena batunya,” pesannya.

Selanjutnya, Sultan menegaskan tidak ada benda milik kesultanan yang rusak akibat musibah kebakaran ini. “Payung, keris, mahkota atau segala macam alat untuk upacara adat itu tidak ada di sana. Semuanya selamat di Istana Bala Kuning, karena semua perangkat kesultanan yang melekat pada Sultan dibawa ke sana,” tandasnya. (ros)