Pembangunan Jalan Pesisir Diharapkan Turunkan Angka Kemiskinan

0

Mataram (Suara NTB) – Sejak beberapa tahun lalu Pemkot Mataram mewacanakan pembangunan jalan sepanjang pesisir Kota Mataram. Namun hingga saat ini belum ada tanda-tanda rencana tersebut akan terwujud.

Jika terwujud, akses jalan tersebut diharapkan dapat menurunkan angka kemiskinan di kawasan pesisir. Mengingat angka kemiskinan tertinggi di Mataram berada di wilayah pesisir yang warganya didominasi sebagai nelayan maupun buruh nelayan.

Hal ini disampaikan Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh akhir pekan kemarin. Menurut Ahyar, pengentasan kemiskinan wilayah pesisir tak bisa hanya melalui pemberian bantuan. Hal tersebut tak menjamin dapat berdampak signifikan terhadap penurunan angka kemiskinan di Mataram.

“Selama ini terus kita bantu. Setidaknya untuk mendukung, memback-up kegiatan mereka dari sarana prasarana selain pembinaan-pembinaan untuk meningkatkan SDM mereka. Kapasitas pemberdayaannya juga bantuan-bantuan stimulan, modal usaha. Tapi kita harus akui tidak selamanya harus seperti itu,” jelasnya.

Ada hal mendasar yang perlu dilakukan Pemkot Mataram selain penyaluran bantuan yang rutin dilakukan tiap tahun. Hal mendasar tersebut salah satunya penyediaan infrastruktur yang memadai. “Kita usulkan untuk membangun infrastruktur pada jalan sepanjang pantai. Karena itu akan mengubah kehidupan dari warga masyarakat kita di pinggir pantai,” jelasnya.

Jika jalan sepanjang pesisir terbangun, maka lahan-lahan yang kurang produktif di kawasan pesisir dapat dimanfaatkan. “Dengan sendirinya nanti akan dimanfaatkan. Bisa sebagai lokasi pariwisata kita, hotel-hotel. Dan saya yakin ini akan berubah,” ujarnya. Dengan demikian nantinya masyarakat pesisir tidak hanya menggantungkan hidupnya dari hasil melaut, tapi bisa memanfaatkan peluang lain yang dapat meningkatkan taraf hidup mereka.

“Ada peluang-peluang kerja juga. Memberikan peluang kepada masyarakat, itu salah satu targetnya,” jelas Ahyar.

Terkait kapan target pembangunan jalan ini, ia mengatakan dana untuk pembangunan ini cukup besar. Pemkot Mataram tidak bisa membangun sendiri dengan dana yang bersumber dari APBD.

“Saya sudah dua-tiga tahun mengusulkan. Karena ini dananya tidak kecil. Ini juga sudah diagendakan secara nasional di dalam Musrenbangnas sudah masuk yang untuk program port to port (pelabuhan ke pelabuhan), itu rencana konsep secara nasional,” demikian Ahyar Abduh. (ynt)