Tiga Wilayah di Lotim Rawan Endemis DBD

0

Selong (Suara NTB) – Memasuki musim penghujan di akhir tahun 2017 ini, Dinas Kesehatan (Dikes) Kabupaten Lombok Timur (Lotim) mengingatkan kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dini. Waspada sejak dini penting dilakukan, karena kerap terjadi penyakit berbasis lingkungan, salah satunya Demam Berdarah Dengue (DBD).

Menurut Kepala Dikes Lotim, drg. H. Asrul Sani, dari catatan Dikes Lotim terdapat tiga kecamatan yang rawan terjadinya serangan DBD, yakni Kecamatan Selong, Sakra dan Terara. ‘’Untuk itu perlu peningkatan kewaspadaan dini untuk mengantisipasi terjadinya potensi wabah penyakit yang berbasis lingkungan seperti DBD tersebut,’’ ujarnya, Selasa, 14 November 2017.

Asrul Sani kembali menegaskan, penyakit DBD merupakan penyakit yang cukup potensial terjadi ketika musim penghujan datang. Untuk itu kewaspadaan dini sangat penting dilakukan, terutama kepada masyarakat untuk bersama-sama menjaga lingkungan saat memasuki musim penghujan. Tidak hanya itu, meningkatkan daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi makan makan yang sehat dan bergizi, seperti buah dan sayur mayur.

Adapun dari data yang dimiliki Dikes Lotim bulan September 2017, terjadi penurunan yang cukup signifikan jumlah kasus DBD di Kabupaten Lotim. Di mana pada tahun 2016 jumlah kasus DBD mencapai angka lebih dari seribu kasus. Sementara untuk tahun 2017 berkisar antara 200 kasus. Termasuk angka kematian terkait kasus DBD di Kabupaten Lotim di tahun 2017 masih nihil.

Namun, jumlah tersebut diprediksi akan mengalami peningkatan hingga akhir 2017 mengingat musim penghujan sudah datang, sehingga perlu adanya kewaspadaan dini. Untuk fogging, ujarnya, tetap akan dilakukan apabila adanya indikasi terjadi DBD. “Jadi dibandingkan 2016 ke 2017 ini, sangat jauh penurunannya dan alhamdulillah tidak ada kematian,” jelasnya.

Apabila ada ditemukan kasus DBD, ia mengimbau kepada masyarakat untuk segera melakukan pengecekan kepada puskesmas terdekat. Sehingga segera dilakukan pengecekan serta dilakukan fogging terhadap radius tempat tinggal dari penderita DBD itu sendiri. (yon)