Dompu Antisipasi Kedatangan Tenaga Kerja Asing

0
Jpeg

Dompu (Suara NTB) – Kepala Disosnakertrans Kabupaten Dompu, H. Burhan, SH menegaskan pihaknya akan tetap intens memantau kedatangan Warga Negara Asing (WNA), khususnya tenaga kerja (naker). Terutama mereka yang kerja di badan usaha dengan tidak mengantongi dokumen resmi. Salah satu langah antisipasi yang dilakukan yakni menguatkan koordinasi dengan pemilik badan usaha termasuk meminta pengamanan aparat penegak hukum di jalur masuk keluar kendaraan.

Selain kerjasama dengan dua pihak itu, pihaknya juga meminta pemerintah desa dan kelurahan ikut memantau lokasi-lokasi penginapan, sebab tak menutup kemungkinan mereka yang terindikasi ilegal memanfaatkan penginapan tertentu untuk lari dari pengawasan pihak Imigrasi.

“Kalau ada warga negara asing yang dicurigai kami minta untuk dicari tahu dan dilaporkan ke pihak imigrasi,” katanya kepada Suara NTB saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu, 28 Desember 2016.

Burhan menyebutkan, salah satu indikator untuk menindak WNA di Dompu ialah melihat dokumen yang dikantongi seperti halnya paspor. Di sana jelas tertera apa tujuan kedatangan mereka ke Indonesia, kalau terbukti menyimpang pihaknya tak segan-segan mendeportasi yang bersangkutan bahkan memperoses hukum.

Beberapa waktu lalu kata dia, juga pernah diberi penindakan terhadap WNA asal India, di mana WNA ini memanfaatkan kedatangannya untuk berbisnis Jambu Mente. Sementara paspor yang dikantongi tidak mensyarakat itu.

“Setelah dicek ternyata paspornya itu peruntukanya tidak sesuai dengan apa yang dia lakukan, tapi sudah diselesaikan,” ujarnya.

Data pihaknya, jumlah WNA yang masuk ke Dompu baru 11 orang, keberadaannya pun selalu dipantau Imigrasi. Disinggung soal jumlah WNA yang sudah di deportasi ia menambahkan hingga saat ini belum ada WNA yang dideportasi, satu orang yang ditindak, sebelumnya hanya diberi teguran untuk tetap melapor.

Meski belum ada kasus mencolok soal WNA, pihaknya berharap jajaran dibawahnya serta instansi lain intens mengawasi WNA, karena khawatir terjadinya tindak kejahatan yang akan mengorbankan warga Dompu. “Intinya penguatan koordinasi itu yang penting untuk mengantsipasi kedatangan mereka melanggar,” tandasnya. (jun)