Petani Bawang Putih Sembalun Ancam Beralih ke Komoditi Lain

0

Selong (Suara NTB) – Petani bawang putih Sangga Sembalun ancam beralih tanam komoditi lain. Salah satu pilihannya yang mulai masuk lagi ke Sembalun adalah kentang. Salah satu perusahaan  besar yang dulu pernah membangkitkan kejayaan Sembalun siap bermitra lagi dengan para petani.

Hal ini disampaikan Ketua Kelompok Tani Bawang Putih Lendang Guar, Sembalun, Ruspaeni kepada Suara NTB, Jumat, 6 November 2020.

Diakuinya, budidaya kentang Sembalun ini sejak tahun 2017, 2018 dan 2019 lalu sudah tidak ada, tapi mulai pertengahan tahun 2020 lalu sudah ada mulai masuk.

Bibit-bibit kentang juga terus berdatangan ke Sembalun. Harga kentang diakui lebih murah dibandingkan bawang putih, yakni hanya Rp 5 ribu. Akan tetapi, jauh lebih pasti dan pasarnya lebih jelas. Sedangkan bawang putih pasarnya tidak jelas. “Bawang putih memang lebih prospek, tapi pasarnya tidak jelas,” ungkapnya.

Petani bawang putih ini masih berharap komoditi si siung putih ini tetap menjadi paling prospektif dan diminati petani. Harapannya para importir ini bisa turut mengambil peran dalam memasarkan produk lokal. Tidak saja menjual yang diimpor.

Importir seharusnya juga turut membeli ke petani. Dengan demikian, ketika suatu saat terjadi swasembada dan impor disetop, maka pilihan komoditi lokal ini bisa dipasarkan terus. ‘’Varietas Sangga Sembalun ini bisa terjual, karena memang memiliki kelebihan tersendiri,’’ tambahnya.

Saat produksi melimpah diharapkan harga tidak merosot. Pemerintah diharapkan turut bertanggungjawab. Para penangkar benih juga sudah menyuarakan agar komoditi lokal ini diperhatikan.

Ditambahkan, anggaran pengembangan bawang putih Sembalun ini diharap dikembalikan lagi. Diketahui, akibat pandemi Corona ini semua anggaran pengembangan bawang putih ini diarahkan untuk penanganan Corona, sehingga banyak setok bibit di kalangan petani juga tidak laku terjual. (rus)