Perubahan Tantangan, Guru PAI Diarahkan Akrab dengan Aplikasi Pembelajaran

0

Mataram (Suara NTB) – Era Revolusi Industri 4.0, disebut juga era siber atau era tanpa sekat dan batasan ruang dan waktu, merangsang sekaligus menumbuhkan kemajuan sains-teknologi yang menghasilkan penciptaan mesin pintar.

Era ini banyak memberikan kesempatan baru dalam segala bidang khususnya dalam dunia pendidikan dan sekaligus melahirkan tantangan-tantangan yang kompleks dan sulit. Oleh sebab itu, ketersediaan model pembelajaran berbasis aplikasi sangat dibutuhkan sebagaimana aplikasi Smarttendik bagi guru PAI di lingkungan Kementerian Agama.

Kepala Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam Kantor Wilayah Kementerian Agama NTB Drs. H. Haryadi Iskandar, menjelaskan bahwasanya Smarttendik adalah aplikasi yang diperuntukkan untuk guru-guru PAI. Hal itu dijelaskannya saat menghadiri kegiatan Bimbingan dan Pelatihan Aplikasi Smarttendik yang diadakan di SMAN 2 Kota Mataram beberapa hari lalu.

Keberadaan aplikasi ini memiliki tujuan agar Guru PAI kreatif dan inovatif di era digitalisasi industri 4.0 dalam rangka mengemas pembelajaran PAI mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan penilaian. Perubahan era digitalisasi menuntut kualitas SDM yang menguasai ilmu pengetahuan dan juga dapat memecahkan masalah-masalah dalam kehidupan masyarakat.

Menurutnya, aplikasi Smarttendik sangat tepat untuk diaplikasikan oleh semua guru PAI terutama di masa pandemi Covid-19 yang masih melanda untuk membawa dampak output para peserta didik dalam belajar. Dalam aplikasi Smarttendik tersedia fitur-fitur yang sangat dibutuhkan oleh guru PAI seperti perencanaan pembelajaran yang meliputi program tahunan, program semester, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), buku digital, teknik pembelajaran, dan bank soal.

Bahkan di samping itu, ada pula strategi dan mode yang dapat dipilih guru untuk menyampaikan pembelajaran. Sehingga dengan adanya aplikasi Smarttendik guru sudah tidak lagi dipusingkan dengan perangkat pembelajaran. Asalkan yang penting mau mempelajari dan menyesuaikan dengan program dan materi yang akan diajarkan kepada peserta didik.

“Sekolah tidak diharuskan untuk menekankan mengenai keseragaman akan tetapi tantangan baru bagi guru dalam rangka mendidik peserta didik yaitu dengan cara menekankan nilai ajaran Islam walaupun tanpa penekanan,” ujarnya. (dys)