Pertimbangan Keamanan, Orang Tua Tak Izinkan Anaknya Gunakan BRT

0

Mataram (suarantb.com) – Operasional bus trans Mataram atau Bus Rapid Transit (BRT) diharapkan dapat menjadi solusi mengurai kemacetan di jam-jam tertentu. Kemacetan kerap mengepung beberapa titik di Mataram khususnya pada pagi, siang, dan sore hari.

Dengan keberadaan BRT ini diharapkan warga memilih menggunakan transportasi publik.

Khusus anak sekolah tidak dikenakan tarif alias gratis. Namun masih banyak anak sekolah yang diantar-jemput orang tuanya. Seorang ibu rumah tangga, Tuti yang sedang menunggu anaknya di depan gerbang SMPN 2 Mataram mengaku belum pernah menggunakan BRT.

Tetapi ia menilai BRT sangat membantu masyarakat. Hanya saja, ia belum mengizinkan anaknya untuk menggunakan bus itu. Alasannya ialah soal keamanan.

Berbagai tindak kejahatan yang dilihatnya dari pemberitaan membuatnya khawatir jika harus melepas anaknya menggunakan kendaraan umum. Untuk itulah ia tetap menyempatkan diri mengantar dan menjemput anaknya sekolah. “Anak saya masih labil, masih SMP,” katanya, Rabu, 22 Februari 2017.

Dengan menggunakan kendaraan pribadi, waktu yang dibutuhkan juga lebih cepat. “Kalau pakai bus harus mutar-mutar dulu, karena ada jalur khususnya. Kalau kendaraan sendiri saya bisa langsung mutar,” ujar warga Dasan Agung ini.

Salah seorang warga Karang Kelok, Edi Suharto  mengatakan pembangunan di Kota Mataram juga berdampak pada kemacetan lalu lintas. “Waktu pagi itu paling sering macet,” ujarnya ditemui saat menjemput anaknya di SMPN 6 Mataram.

Ia berharap masyarakat memanfaatkan keberadaan BRT ini. Jika tak sempat menjemput, maka BRT bisa dimanfaatkan. Karena rata-rata kesibukan orang tua para pelajar sampai Pukul 16.00. Sehingga ketika para orang tua sibuk, mereka bisa mengarahkan anak-anaknya menggunakan BRT yang telah disiapkan pemerintah. (anh)