Pertamina NTB Belum Terima Juklak Pencabutan Elpiji 3 Kg

0
Ilustrasi warga pengguna gas Elpiji (Suara NTB/ist)

Mataram (Suara NTB) – Pertamina (Persero) Wilayah NTB belum menerima petunjuk pelaksanaan terkait rencana pemerintah mencabut elpiji subsidi 3 Kg dari para penerima yang tidak berhak menimtai subsidi Bahan Bakar Gas (BBG) ini.

Meskipun di tingkat nasional, wacana untuk menarik subsidi elpiji 3 Kg menguat. Bahkan rencananya akan diberlakukan pada pertengahan tahun 2020 ini.

‘’Kalau bicara persiapan, apa sebenarnya yang harus kami (Pertamina) persiapkan. Karena dari pusat juga belum ada perintah untuk itu. Meskipun di media-media sudah ribut soal itu,’’ kata Mahfud, Sales Area Manajer Pertamina Ritel NTB.

Kepada Suara NTB di Mataram, Rabu, 22 Januari 2020, Mahfud mengatakan Pertamina di NTB saat ini fokus melayani seluruh kebutuhan bahan bakar kepada masyarakat. baik BBM, maupun BBG. Apalagi dua pulau di Provinsi NTB, Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa telah 100 persen konversi. Dari minyak tanah ke LPG.

‘’Kita fokus bekerja melaksanakan perintah yang sudah ada. Dan alhmadulillah, di NTB semua normal dan kondusif,’’ kata Mahfud.

Seperti diketahui, pemerintah berencana mencabut subsidi elpiji 3 Kg pada pertengahan tahun ini. Sebagai gantinya, pemerintah akan menerapkan sistem distribusi tepat sasaran elpiji 3 Kg. Kepada keluarga yang tak mampu, pemerintah akan mendistribusikan dana tunai ke rekening masing-masing. Besarannya sesuai kebutuhan idel per bulan. Secara prinsip pemerintah dan DPR telah menyetujui sistem distribusi tertutup elpiji 3 Kg.

Kata Mahfud, tiga tahun lalu, pemerintah juga telah mewacanakan untuk mendistribusikan elpiji secara tertutup. Namun hingga kini belum sepenuhnya dilaksanakan. Karena itu, Pertamina di Wilayah NTB juga belum melakukan persiapan khusus menjalankan mekanisme pendistribusian elpiji seperti yang tengah bergulir isunya saat ini.

‘’Prinsipnya, kalau ada perintah. Kita akan jalankan. Sementara ini yang kita jalankan adalah perintah yang sudah ada,’’ imbuhnya.

Di Pulau Sumbawa, konversi elpiji dari minyak tanah telah rampung dilaksanakan. Pendistribusian tabung untuk isi ulang selain dari SPBE yang sudah ada di Pulau Sumbawa, Pertamina juga masih memback up dari kebutuhan dari Pulau Lombok. Hal ini untuk mengantisipasi tak sampai terjadi kekosongan stok elpiji hingga ke tingkat pangkalan. (bul)