Persatuan Dokter di NTB Keluhkan Sarpras Pelindung Tenaga Medis

0

Selong (Suara NTB) – Tenaga medis saat ini harus berjuang ekstra dalam menangani masyarakat yang sakit. Terutama sejak mewabahnya virus Corona (Covid-19). Hanya saja, di tengah perjuangan tenaga medis itu belum diimbangi dengan ketersediaan sarana prasarana terutama untuk perlindungan dirinya.

Kepada Suara NTB di Selong, Kamis, 19 Maret 2020, Ketua Persatuan Dokter Umum Indonesia (PDUI) cabang NTB, dr. Kurnia Akmal, mengungkapkan, petugas sebenarnya memiliki prosedur bagaimana untuk menjaga diri terhadap semua penyakit yang kemungkinan terjadi di tempat kerjanya, seperti di Puskesmas, Klinik maupun di Rumah Sakit.

Akan tetapi prosedurnya akan semakin bertambah ketika masuk status wabah, terlebih sudah pandemi virus corona. Sehingga inilah yang perlu diwaspadai mengingat risiko bagi tenaga kesehatan untuk tertular dengan kerentanan cukup tinggi. Kondisi ini dikarenakan tenaga medis merupakan garda terdepan yang setiap saat bersentuhan dengan orang sakit dan menangani Covid-19.

Kurnia Akmal yang juga Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) cabang Lotim ini menyebutkan, tenaga medis saat ini masih mengeluhkan kurangnya sarana dan prasarana yang disiapkan untuk keamanan tenaga medis. Berdasarkan hal itu, PDUI maupun IDI berharap pemerintah lebih perhatian dan peduli terhadap tenaga kesehatan mengingat garda terdepan dalam penanganan kasus ini adalah tenaga medis. “Bayangkan apabila tenaga medis terkena duluan. Maka siapa yang kita harapkan bisa menolong. Bahkan masker standar untuk tenaga kesehatan terjadi kekurangan,”ungkapnya.

Disamping itu, perlu dilakukan edukasi kepada masyarakat. Menurutnya, apabila masyarakat sadar cara menjaga dan melindungi diri, maka proses transmisi penularan virus Covid-19 dapat dihindari dengan risiko penularan berkurang. Kemudian masuk pada perlindungan diri dengan menggunakan masker, antiseptik dan alat pelindung diri (APD) yang standar sesuai waktu dan tempat.

Kurnia Akmal juga menilai masih belum diperhatikannya fasilitas kesehatan swasta yang ikut berjuang menghadapi virus Corona ini. Sehingga perlu menjadi perhatian pemerintah terutama dalam mensuplay kebutuhannya karena selama ini RS swasta berjuang dan melakukan pengadaan sendiri.

Menanggapi hal ini, Sekda Lotim, Drs. H. M. Juaini Taofik, MAP, atas nama Ketua Gugus Pencegahan Penyebaran Covid-19, segera menindaklanjuti apa yang menjadi keluhan para tenaga medis. Terutama sarana dan prasarana serta alat perlindungan diri (APD) dalam penanganan virus Corona. Lotim juga sudah membentuk Satgas Penanggulangan Corona serta media center untuk menjami informasi yang benar dan akurat kepada masyarakat. (yon)