Perdana Setelah Gempa, Gedung Perpustakaan dan Arsip KLU Diresmikan

0

Tanjung (Suara NTB) – Pascagempa 2018, belum satu pun gedung baru milik pemerintah daerah yang terbangun di Kabupaten Lombok Utara (KLU). Satu-satunya gedung OPD yang dibangun pascagempa, adalah bangunan Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah yang diresmikan, Jumat, 14 Januari 2022.

Peresmian gedung dihadiri Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan pada Perpustakaan Nasional, Deni Kurniadi, Kepala dan Wakil Kepala daerah, Kapolres Lombok Utara, AKBP I Wayan Sudarmanta, unsur Forkopimda, serta pejabat OPD lingkup Pemkab Lombok Utara.

Bupati KLU, H. Djohan Sjamsu, S.H., menyampaikan terima kasih  atas terlaksananya pembangunan gedung yang bersumber Dana Alokasi Khusus – Kementerian Perpustakaan dan Arsip Nasional senilai Rp10 miliar.

“Atas nama pemerintah daerah dan masyarakat Lombok Utara, mengapresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang sudah berkontribusi. Saya bertekad mendukung peningkatan layanan perpustakaan untuk mencerdaskan generasi di daerah,” kata Djohan.

Ia meminta, kepala OPD yang dipercaya memberi pelayanan bidang literasi, agar melakukan inovasi untuk mendukung minat gemar membaca. Harapan Bupati, agar layanan membaca tidak tersedia secara offline, tetapi juga menyasar layanan digital (online).

Dengan dibangunnya gedung ini, sambung Bupati, sangat diharapkan dapat meningkatkan indeks pembangunan manusia melalui peningkatan literasi masyarakat dan peningkatan melek huruf. Ke depannya, Pemda KLU harus bisa memastikan tidak ada angka buta aksara di tengah masyarakat.

“Gedung Perpustakaan ini harus dapat memberikan manfaat pada seluruh lapisan masyarakat terutama anak, apalagi ini lokasinya cukup representatif dan strategis,” harap Djohan.

Kesempatan yang sama, Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan pada Perpustakaan Nasional, Deni Kurniadi mengingatkan agar gedung Perpustakaan KLU dimanfaatkan maksimal sesuai fungsinya. Perpustakaan tidak hanya tempat membaca, melainkan juga melatih keterampilan dan sebagai laboratorium of knowledge, karena koleksi bukunya cukup lengkap.

“Perpustakaan tidak hanya tempat untuk membaca, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan karena perpustakaan dapat mensejahterakan lewat life skill tentang kewirausahaan, minimal di kalangan keluarga,” kata Deni.

Untuk melengkapi gedung yang ada, pihaknya di Kementerian Perpustakaan Nasional telah menyediakan anggaran prasarana senilai Rp 500 juta. Anggaran tersebut akan dicairkan tahun 2022 ini. “Konon gedung ini terbaik di KLU,” imbuhnya.

Sebagaimana visi perpustakaan nasional, kata dia, tugas dan fungsi Perpustakaan Nasional adalah melaksanakan pelayanan mendukung visi membina perpustakaan di Indonesia. Sebagaimana UU No. 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan, jenis perpustakaan terbagi antara lain, perpustakaan sekolah, perpustakaan perguruan tinggi, dan perpustakaan umum di dinas-dinas dan kecamatan.

“Di dalam program RPJMN salah satu targetnya yaitu menempatkan literasi sejajar dengan kreativitas guna mewujudkan masyarakat yang maju dan berdaya saing,” tandas Deni. (ari)