Penyebaran Virus Omicron di Mataram dari Transmisi Lokal

0
Sejumlah pasien menunggu hasil pemeriksaan swab antigen dan PCR di laboratorium RSUD Kota Mataram, Senin, 24 Januari 2022. Masyarakat perlu mewaspadai penyebaran virus Omicron di Mataram melalui transmisi lokal. (Suara NTB/cem)

Mataram (Suara NTB) – Masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan. Penyebaran virus Omicron di Mataram bukan dari pelaku perjalanan, melainkan penularan melalui transmisi lokal. Selain memperketat protokol kesehatan (prokes), vaksinasi dosis ketiga atau booster harus dimasifkan.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram dr. H. Usman Hadi menerangkan, pasien yang meninggal dunia dan terkonfirmasi positif Covid-19 varian Omicron baru diketahui setelah hasil pemeriksaan laboratorium kesehatan Kementerian Kesehatan keluar. Awalnya, pasien S (63) asal Kecamatan Selaparang dijemput oleh petugas PSC Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram, karena memiliki penyakit penyerta.

Usman Hadi (Suara NTB/Jun)

Petugas melakukan swab dan hasilnya positif, sehingga dilakukan isolasi. “Karena CT-nya rendah, kemudian darahnya diambil untuk dikirim ke Labkes Kemenkes,” jelasnya ditemui, Senin, 24 Januari 2022.

Diagnosis dokter dan perawat ternyata benar, pasien dinyatakan positif Covid-19 varian Omicron. Usman mengatakan, pasien diketahui bukan pelaku perjalanan. Saat proses pelacakan kontak erat, dari keluarga pasien tidak ada yang melakukan perjalanan ke luar daerah maupun luar negeri.

Dia menduga penyebaran Covid-19 varian Omicron terjadi karena adanya transmisi lokal. “Kemungkinan ada transmisi lokal,” sebutnya.

Sesuai standar operasional prosedur (SOP) petugas langsung melakukan penelusuran kontak erat atau tracing terhadap keluarga pasien. Menurut standar World Health Organization (WHO) Tracing dilakukan terhadap 1:15 orang. Pihaknya justru melakukan pelacakan kontak erat kepada 20 orang. Dari hasil pemeriksaan kesehatan seluruhnya negatif. “Laporan dari Puskesmas Selaparang semua kontak erat hasilnya negatif,” sebutnya.

Untuk mengidentifikasi gejala terpapar virus Omicron katanya, tidak bisa dideteksi. Seseorang bisa saja tanpa gejala atau sebaliknya. Karena itu, ia mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan serta menyukseskan vaksinasi tahap ketiga atau booster. (cem)