Penyaluran Bantuan Modal UMKM Diupayakan Berlanjut

0
I Gusti Ayu Yuliani. (Suara NTB/bay)

Mataram (Suara NTB) – Penyaluran bantuan dari pemerintah pusat bagi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kota Mataram diharapkan dapat berlanjut pada 2021. Terlebih manfaat dari program Bantuan Presiden Produktif Usaha Mikro (BPUM) berupa penyaluran dana hibah Rp2,4 juta tersebut telah dirasakan oleh ribuan pelaku usaha di Kota Mataram.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Koperasi Kota Mataram, I Gusti Ayu Yuliani, menerangkan saat ini pihaknya masih mengkonsolidasikan kelanjutan penyaluran bantuan tersebut dengan Dinas Koperasi di tingkat Provinsi. “Kalau sudah ada biasanya kami dihubungi untuk dimintai data, tapi sekarang istilahnya kami mau menjemput bola. Jadi biar kami yang memastikan lebih dulu,” ujarnya saat dihubungi, Senin, 1 Maret 2021.

Diterangkan, penyaluran bantuan tersebut sebelumnya diharapkan dapat membantu meningkatkan perekonomian daerah. Terutama dengan menggerakkan usaha-usaha ultra mikro agar dapat bertahan di tengah pandemi corona virus disease (Covid-19) yang masih berlangsung.

Menurutnya, hingga 30 November 2020 sebanyak 29.410 unit usaha ultra mikro telah diajukan mendapat bantuan modal tersebut. Masing-masing penerima kemudian mendapatkan transfer langsung dari pemerintah pusat yang difasilitasi Bank Rakyat Indonesia (BRI).

Kendati demikian, berdasarkan informasi yang beredar jumlah BPUM yang disalurkan di 2021 akan berkurang dari Rp2,4 juta menjadi Rp1,2 juta. “Tapi ini belum bisa kita pastikan apakah benar-benar berkurang atau tidak,” jelas Yuli.

Terpisah, Kepala Dinas Koperasi dan UKM provinsi NTB, H. Wirajaya Kusuma, menerangkan pihaknya berharap penyaluran bantuan UMKM tersebut dapat dilanjutkan. Sehingga ekonomi daerah dapat terus bergerak, terutama melalui usaha-usaha mikro di masyarakat.

“Pemerintah se-Indonesia sudah menyampaikan aspirasi bahwa bantuan itu kalau bisa dilanjutkan. Karena memang pemberian bantuan ini menggerakkan perekonomian di daerah,” ujarnya, Senin, 1 Maret 2021. Menurut Wirajaya, bantuan modal secara langsung tersebut akan sangat berarti bagi pengusaha mikro seperti pedagang cilok, pedagang sayur keliling, dan lain-lain.

Sampai saat ini pihaknya masih menunggu informasi lebih lanjut dari Kementerian Koperasi dan UMKM terkait penyaluran bantuan tersebut di 2021. Meskipun ada spekulasi yang muncul terkait pengurangan jumlah bantuan dan lain-lain, Wirajaya menyebut pihaknya memilih menunggu informasi resmi dari pemerintah pusat.

“Kita sampai sekarang masih menunggu apakah BPUM itu akan dilanjutkan atau tidak. Kalau dilanjutkan, apakah dengan skenario (pengerugangan) itu? kita belum dapat informasinya dari pusat. Kita tunggu surat resminya,” pungkas Wirajaya. (bay)