Penularan Klaster Keluarga Mengkhawatirkan, Kematian Akibat Covid-19 di Lobar Melonjak 110 Kasus

0

Giri Menang (Suara NTB) – Kasus kematian akibat Covid-19 di Kabupaten Lombok Barat (Loobar) terus melonjak. Data terbaru, terdapat penambahan dua kasus meninggal dari sebelumnya 108 orang menjadi 110 orang. Saat ini yang dikhawatirkan, selain penularan virus varian baru.

Sekda Lobar Dr. H. Baehaqi mengaku, penularan klaster keluarga juga mengkhawatirkan lantaran kebanyakan warga yang terpapar Covid-19 memilih isolasi mandiri (isoman) di rumah masing-masing. Sementara warga yang menjalani isoman tidak taat melaksanakan isoman. Mereka tetap saja berinteraksi dengan keluarga dan tetangga.

Berdasarkan data Covid-19 tingkat Kabupaten Lobar, Kamis, 29 Juli 2021 jumlah kasus Covid-19 meningkat menjadi 2.361 orang.  191 orang dinyatakan masih isolasi, 2.060 orang dinyatakan sembuh.  “Sedangkan yang meninggal bertambah menjadi 110 orang,”sebut dia.

Daerah yang paling tinggi kasusnya tersebar di tiga kecamatan. Yakni Labuapi dengan jumlah kasus 391 dan Kecamatan Gerung serta Narmada masing-masing 367 kasus. Sedangkan jika dilihat data per bulan Gerung dan Narmada paling tinggi mencapai 70 dan 69 (data 26 Juli).

Sementara itu, Kepala UPT BLUD Puskesmas Narmada dr.I Dewa Gede Ngurah Agung mengatakan kasus Covid-19 meningkat drastis pada bulan Juli ini. Terdapat 81 kasus positif Covid-19, naik signifikan dibandingkan bulan Juni hanya 5 kasus.

“Sudah 81 sampai tanggal 30 Juli, sedangkan bulan Juni hanya 5 orang. Sekarang ini sudah masuk klaster keluarga, Karena satu keluarga bisa 4-5 orang yang terpapar,” jelasnya, seraya menambahkan, total pasien Covid-19 yang dirawat di Puskesmas Narmada sejak tahun ini terdapat 170 kasus lebih.

Dengan rincian per bulan, mulai bulan Januari terdapat 20 kasus, Februari 31 kasus, Maret 22 kasus, kemudian April 19 kasus, Mei 21 kasus, Juni 5 kasus dan Juli 81 kasus. Klaster keluarga cukup mengkhawatirkan karena satu satu ada gejala, lalu PCR positif, sehingga menjadi banyak.

Kepala UPT BLUD Puskesmas Suranadi H. Billia Milkan, S.ST., mengatakan dari lima desa wilayah kerjanya yakni Suranadi, Pakuan, Sesaot, Buwun sejati Dan selat terdapat 56 kasus covid-19 hingga saat ini. Yang masih isolasi mandiri di rumah dan opname sekitar 13. Namun ada yang Sudah sembuh 38 orang sedangkan yang meninggal 5 orang. Diakui terdapat beberapa desa tinggi kasus, seperti Suranadi sebanyak 22, Desa Selat 15 kasus dan Desa Buwun Sejati.

Sejauh ini, pihaknya sudah menyiapkan isolasi mandiri. Di mana setiap desa minimal dua lokasi. Hanya saja persoalannya masyarakat Lebih memiliki Isolasi mandiri di rumah. Sehingga salah satu upaya menyiapkan Isolasi terpadu tingkat kecamatan.

Dandim 1606/Mataram Kolonel Arm Gunawan menyoroti meskipun sudah diperketat saat isolasi mandiri di rumah. Namun terkadang masyarakat saat pelaksanaan di lapangan tidak sesuai dengan ketentuan. “Mereka masih berinteraksi dengan keluarga dan tetangga. Karena itu dengan disiapkan tempat isolasi terpusat ini, warga bisa diawasi dan dilayani lebih baik, sehingga mempercepat penyembuhan,” ujarnya. (her)