Penularan Covid-19, Rumah Sakit Darurat Penuh

0
H. Lalu Herman Mahaputra. (Suara NTB/cem)

Mataram (Suara NTB) – Rumah Sakit Darurat untuk isolasi pasien covid-19 di Kota Mataram penuh, menyusul pemeriksaan kesehatan secara massal dilakukan oleh tim gugus tugas pekan kemarin. Pemeriksaan kesehatan secara massal menghasilkan lonjakan kasus.

Direktur RSUD Kota Mataram, dr. H. Lalu Herman Mahaputra menegaskan, tim gugus mulai pekan depan akan menggalakan mencari kontak erat pasien terkonfirmasi Covid-19 untuk dilakukan isolasi. Kepastian seseorang itu positif atau sebaliknya tidak lagi menggunakan metode PCR, tetapi langsung diisolasi di rumah sakit darurat untuk memutus mata rantai. “Konsekuensinya memang rumah sakit darurat penuh,” kata Jack sapaan akrabnya dikonfirmasi, Rabu, 17 Februari 2021.

Jack tidak mempersoalkan dua rumah sakit darurat khusus menangani pasien Covid-19 penuh. Setiap pasien memiliki periode menjalani isolasi mulai 10-14 hari. Rumah sakit darurat di Jalan Airlangga penuh dipicu limpahan dari pasien yang dirawat dari dua rumah sakit swasta. Sementara, di RSUD Kota Mataram hanya merawat 21 pasien. “Kenapa penuh karena rumah sakit Unram dan Rumah Sakit Siloam jadi satu diisolasi di sana,” tandasnya.

Dalam proses tracing lanjutnya, tenaga kesehatan menghadapi kendala bahwa masyarakat berpikir isolasi dilakukan di rumah. Setelah dilakukan edukasi mereka mau pindah ke rumah sakit darurat. Menurutnya, isolasi di rumah sakit darurat lebih efektif karena dalam pengawasan.

Dari berbagai upaya dilakukan mulai dari testing, tracing dan treatment diharapkan Kota Mataram berubah status dari zona orang menuju kuning dan akhirnya zona hijau. “Puncak kasusnya periode ketiga bulan Januari. Untuk menuju zona hijau ini,kita harus melampaui 14 indikator,” jelasnya.

Jumlah kasus baru positif Covid-19 setiap harinya meningkat. Data pertanggal 17 Februari pukul 12.00 Wita terdapat 15 tambahan kasus positif dan 19 pasien dinyatakan sembuh. Dengan penambahan kasus itu tercatat 2.060 orang dinyatakan positif. Dengan rincian, 1.887 orang dinyatakan sembuh, 61 orang masih dalam perawatan dan 112 orang meninggal dunia.

Jack meminta pencegahan penularan virus dibutuhkan kerja kolektif. Artinya, tanggungjawab tidak saja diletakan di pemerintah,tetapi perlu keterlibatan tokoh masyarakat dan tokoh agama. (cem)