Penularan Covid-19 di Kota Bima Melandai

0
Syarifuddin.(Suara NTB/Jun)

Bima (Suara NTB) – Dinas Kesehatan (Dikes) Kota Bima menilai tingkat penularan Corona Virus Disease (Covid-19) di wilayah ini, kian melandai. Buktinya, selama beberapa bulan terakhir kasus aktif menurun signifikan. Per Tanggal 28 September kemarin misalnya, dari puluhan pasien terpapar kini tersisa 16 orang.

Kepala Bidang P3P Dikes Kota Bima, Syarifuddin, S. Sos., M. PH., kepada Suara NTB mengatakan, berbagai upaya yang sudah dilakukan pemerintah daerah bersama tim gabungan TNI-Polri, telah membuahkan hasil yang maksimal.

Antara lain, terbentuknya sistim kekebalan tubuh kelompok pasca giat vaksinasi digencarkan. “Imunitas masyarakat sudah mulai terbentuk karena vaksinasi. Makanya sampai 28 September kemarin, kita hanya tersisa 16 orang pasien positif,” terangnya.

Dari 16 kasus positif Covid-19 itu, hanya empat orang dalam perawatan intensif di rumah sakit. Sementara sisanya diarahkan isolasi mandiri lantaran tidak memiliki riwayat penyakit penyerta.

Menurutnya, penurunan angka kasus aktif selama beberapa bulan terakhir ini, bukan karena pasien banyak meninggal, tetapi murni akibat tingkat kesembuhan yang cukup baik. “Disamping itu, sedikit juga penambahan kasus positif baru sekarang, sesuai hasil pemeriksaan petugas setiap harinya di lapangan,” ujarnya.

Disinggung data kasus total, Syarifuddin menyebutkan, semenjak pandemi ini muncul tercatat 1.899 orang terpapar Covid-19. Sebenyak 56 orang di antaranya dinyatakan meninggal dunia, sedangkan 1.826 berhasil sembuh setelah menjalani perawatan. Dan untuk pasien positif, data akhir yang dihimpun tertanggal 28 September ada 16 kasus. Kasus-kasus tersebut tersebar merata pada 41 kelurahan di lima kecamatan.

Melandainya tingkat penularan Covid-19 ini, harap dia, tak boleh membuat masyarakat dan instansi teknis terkait lengah, upaya pencegahan seperti giat vaksinasi, razia masker serta penelusuran kasus harus terus digencarkan. “Kalau ini mampu dipertahankan, apalagi ditingkatkan kita akan bisa turun ke level I PPKM,” pungkasnya. (jun)