Pengamat : Gerindra NTB Harus Antisipasi Kedekatan Zulkieflimansyah dengan Elite Gerindra

0

Mataram (suarantb.com) – Pemerhati masalah politik NTB, Agus, M.Si, mengutarakan perlunya konsolidasi di internal Partai Gerindra NTB. Langkah itu dinilai perlu dilakukan untuk menyusul mencuatnya indikasi kedekatan mantan Ketua DPD Partai Gerindra NTB, H. Willgo Zainar, SE, M.BA dengan salah satu bakal Calon Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah.

Seperti diketahui, beberapa waktu lalu, Ketua DPD Partai Gerindra NTB, H. Willgo Zainar secara terbuka melayangkan pujian untuk Dr. Zul melalui akun media sosial Facebooknya.

Penilaian Willgo atas sosok Dr. Zul itu disampaikan dalam sebuah status yang dibuat Dr. Zul melalui akun Facebooknya, Bang Zul Zulkieflimansyah. Lewat akunnya tersebut, Dr. Zul mengunggah infografis berisi biodata, pekerjaan, pengalaman organisasi, pendidikan hingga prestasi dan kiprahnya selama ini.

Dr. Zul kemudian menambahkan pula informasi mengenai tempat ia menjalani jenjang sekolah dari TK hingga SMA yang semuanya ia jalani di Sumbawa.

“Ada yang masih merasa belum lengkap, disangkanya saya orang asing di NTB. Saya lengkapi ya ; TK Bhayangkari Sumbawa Besar, SD Negeri 2 Sumbawa Besar, SMP Negeri 1 Sumbawa Besar, SMA Negeri 1 Sumbawa Besar,” tulis Dr. Zul di akunnya tersebut.

Konten itu kemudian mendapatkan tanggapan dan reaksi dari ratusan warganet. Tanpa disangka, Willgo Zainar, politisi Anggota DPR RI Dapil NTB yang pernah memimpin DPD Partai Gerindra NTB ternyata ikut membubuhkan komentarnya.

“Bang Zul = Low Profile High Quality,” tulis Willgo.

Sikap Willgo ini bukannya tanpa risiko. Sebab, seperti diketahui, saat ini sikap politik Partai Gerindra hampir dipastikan telah diarahkan ke Bakal Calon Gubernur NTB, H. Ahyar Abduh. Tak urung pula, ini memunculkan kesan bahwa DPD Partai Gerindra NTB memang berada pada situasi yang kurang solid mendukung pencalonan Ahyar Abduh.

Penilaian ini menurut Agus wajar muncul jika melihat sikap Willgo Zainar. Terlebih, baru-baru ini Ahyar juga baru saja membatalkan deklarasinya di Masbagik, Lotim.

“Ahyar Abduh tidak jadi deklarasi di Masbagik bisa jdi itu salah satu tanda-tanda bahwa tingkat mendua Gerindra semakin menguat. Saya kira juga dari awal memang, dari proses pemilihan atau penetapan Ridwan sebagai Ketua DPD, Gerindra sudah terbelah dua,” ujarnya.

Agus menegaskan, sebelum dukungan resmi diserahkan ke KPU, sesungguhnya dinamika atau perubahan arah dukungan partai politik masih sangat mungkin berubah.

“Sejarah Pilkada kita sangat dinamis. Bahkan pada pilkada lalu ada satu partai yang tidak bisa mengajukan calon karena begitu dinamisnya perubahan organisasi partai di tingkat internalnya,” ujar mantan Anggota KPU NTB ini.

Karenanya, jika tak ingin dinamika ini berlanjut ke arah yang tidak diinginkan oleh kubu Ahyar dan Ridwan, Agus menyarankan Partai Gerindra NTB untuk segera melakukan konsolidasi internal.

“Gerindra mungkin perlu melakukan konsolidasi lebih intens di internal partai. Ini kan sudah mendekati masa pendaftaran,” ujarnya.

Selain itu, pengurus Gerindra NTB juga perlu mengantisipasi kedekatan Dr. Zul dengan Willgo dan para elite Partai Gerindra di tingkat pusat.

“Saya kira harus dibaca juga kedekatan Dr Zul dengan Willgo, dengan pengurus DPP karena Dr Zul kan anggota DPR RI jadi akses komunikasi politiknya di pusat lebih kenceng dibanding akses politiknya Pak Ahyar misalnya. Jadi hal-hal yang seperti itu harus dibaca juga,” ujarnya. (ros)