Penerima Bantuan Rawat Ratoon Tebu di Dompu Diduga Dimanipulasi

0

Dompu (Suara NTB) – Bantuan untuk kegiatan rawat ratoon yang bersumber dari dana tugas pembantuan Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTB di Kabupaten Dompu diduga dimanipulasi datanya. Selain dugaan penggelembungan data luas lahan tanaman tebu, beberapa nama yang tidak memiliki lahan tebu juga diduga mendapat bantuan pupuk non subsidi 350 kg per hektare.

Sementara, petani tebu yang benar – benar menanam tebu dan dipanen untuk kebutuhan pabrik gula PT Sukses Mantap Sejahtera (SMS) di Desa Doropeti Kecamatan Pekat, justru tidak mendapat bantuan pupuk non subsidi dari pemerintah.

“Sejumlah nama sebagai penerima rawat ratoon, justru ada yang tidak memiliki tebu di so Hodo. Ada juga yang namanya double,” kata Sunarto salah seorang petani tebu di so Hodo saat menemui Kepala bidang Perkebunan pada Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Dompu, Selasa, 31 Juli 2018.

Ia juga mempertanyakan sumber data penerima rawat ratoon tebu di Kabupaten Dompu. Karena beberapa nama yang disebut luasan hektare tanaman tebunya tidak sesuai kenyataan seperti Ndm yang disebut memiliki tebu seluas 13,5 ha, sebenarnya tidak sampai 6 ha. “Sementara kami yang benar – benar memiliki tebu dan dipanen tahun 2017 untuk dibawa ke pabrik (PT SMS), tidak terdaftar sebagai penerima bantuan,” katanya.

Ia pun berharap, bantuan yang cukup besar ini bisa tepat sasaran dan disalahgunakan. Karena indikasi dilahgunakan itu cukup besar, karena ada indikasi nama – nama penerima bantuan tidak sesuai peruntukannya. “Kita sangat berharap bantuan ini sesuai peruntukannya. Apalagi ini uang negara,” katanya.

Bantuan rawat ratoon sendiri diberikan pemerintah melalui dana tugas pembantuan untuk membantu petani tebu menyukseskan program tebu rakyat. Petani yang dibantu adalah mereka yang memiliki tebu agar tebunya tumbuh dan berkembang sesudah dipanen. Tapi bantuan ini tidak diperuntukan bagi petani yang masuk dalam program kebun bibit, karena ada program tersendiri.

Abdul Khair, S.Hut Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Dompu kepada para petani tebu ini mengaku, tidak mengetahui anggota kelompok penerima bantuan rawat ratoon. Nama anggota penerima ada di tenaga pendamping pembangunan perkebunan (TP3) yang diangkat oleh pemerintah pusat. Petugas ini berkoordinasi dengan pihak PT SMS untuk mendapatkan data produksi tebu.

“Kita di Dinas (Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Dompu) hanya punya nama kelompok dan ketua kelompok penerima bantuan rawat ratoon. Bantuan ini bukan dari Kabupaten, tapi langsung provinsi ke petani,” katanya.

Karenanya, ia mempersilakan petani untuk berkoordinasi dengan petugas TP3 di Pekat. Bantuan pupuk yang dikhususkan bagi petani tebu ini pun tidak bisa dibagikan selain yang berhak. “Silahkan dikonfirmasi soal data yang didapat,” akunya.

Berdasarkan data rekapitulasi calon petani dan calon lahan kegiatan rawat ratoon tahun anggaran 2018 di Kabupaten Dompu seluas 910 hektare dengan jumlah 562 kepala keluarga (KK) anggota kelompok atau 27 kelompok.

Jakir, petugas TP3 pusat yang dihubungi, Rabu, 1 Agustus 2018 tidak berhasil dikonfirmasi terkait dugaan manipulasi data penerima bantuan rawat ratoon tebu. “Saya istrinya. Tadi bapak keluar,” kata istri Jakir saat dihubungi.

Sekretaris Dinas Pertanian dan Perkebunan NTB, Prihatin Haryono yang dikonfirmasi Suara NTB secara terpisah menegaskan pihaknya berencana menggelar sosialisasi benih datar tebu ke Dompu.

“Kebetulan mereka akan ke Dompu mau semacam sosialisasi benih datar tebu. (Terkait) pemanfaatannya. Saya juga belum tahu berita itu. Silakan hubungi pak Lanang (Kabid Perkebunan Distanbun NTB) yang paling tahu soal itu,” ujar Prihatin Haryono melalui sambungan telepon. (ula)