Penempatan Kepala Sekolah agar Sesuai Kebutuhan

0
Ermawanti , H. L. Kaharudin. (Suara NTB/ist)

Mataram (Suara NTB) –  Ikatan Guru Indonesia (IGI) NTB meminta agar penempatan kepala sekolah saat mutasi dan rotasi kepala SMA, SMK, dan SLB oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) NTB sesuai kebutuhan. Penempatan kepala sekolah harus memperhatikan kinerja kepala sekolah.

Ketua IGI NTB, Ermawanti pada Rabu, 4 Agustus 2021 menyampaikan, pihaknya memberikan masukan kepada Pemerintah Provinsi NTB dalam hal ini Dinas Dikbud NTB agar memperhatikan kinerja kepala sekolah saat mutasi dan rotasi. Ia juga memberi masukan agar penempatan kepala sekolah jangan asal, tetapi perlu memperhatikan latar belakang dan bais kemapuan kepala sekolah. “Sehingga dalam mempin sekolah benar-benar terarah dan terencana dengan baik,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan,  penempatan kepala sekolah sebaiknya sesuai dengan kebutuhan. Pihaknya ingin pendidikan di NTB lebih baik lagi dengan dipimpin oleh kepala sekolah yang mumpuni dan profesional.

Selain itu, Ermawanti mengingatkan, kepala sekolah yang menjadi kepala sekolah di sekolah penggerak tidak boleh dipindahkan, karena hal tersebut sesuai aturan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Pihaknya juga menyarankan agar Dinas Dikbud NTB memperhatikan peraturan pemerintah bahwa masa kerja kepala sekolah minimal dua tahun baru dirotasi. “Sehingga diharapkan kepala sekolah bisa menjalankan program yang akan dilaksanakan. Beberapa keluhan dari kepala sekolah yang baru menjabat kemudian digeser, ini membuat kinerja mereka menurun, karena program belum jalan atau belum selesai, sudah digeser,” saran Ermawanti.

IGI juga meminta semua kepala sekolah memiliki komitmen untuk terus meningkatkan pelayanan maksimal kepada siswa dan masyarakat sesuai tugas dan fungsinya. Degan begitu, kebutuhan siswa terhadap pembelajaran terpenuhi. Kemampuan sumber daya manusia (SDM) di sekolah juga harus terus ditingkatkan, walaupun situasi pandemi saat ni. “SDM di sekolah harus terus meningkat, tdak boleh kendur dengan pandemi saat ini,” pungkasnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Dikbud NTB, Dr. H. Aidy Furqan, M.Pd., ditemui di ruang kerjanya, Selasa, 3 Agustus 2021 menyampaikan, terkait mutasi dan rotasi kepala sekolah akan dilaksanaka dalam hitungan hari ke depan. Ia belum mau memberikan tanggal pasti mutasi dan rotasi itu akan dilakukan. Menurutnya, mutasi dan rotasi itu berdasarkan hasil evaluasi kinerja kepala sekolah, serta masukan dari masyarakat, guru, internal sekolah, pihak terkait, dan masukan lain dari pimpinan. “Kami sinkronkan dengan hasil evaluasi kinerja, saya juga suka turun ke sekolah lihat progres dan keluhan,” ujarnya.

Menurutnya, nantinya akan ada kepala sekolah yang digeser ke sekolah lain, ada kepala sekolah yang akan menetap di jabatan sebelumnya. Di samping itu, ada juga pengisian jabatan kepala sekolah dari kepala sekolah baru, serta ada kepala sekolah yang tidak lagi diberikan tugas sebagai kepala sekolah dan kembali melaksanakan tugas fungsional sebagai guru.

Sementara Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Mataram, Drs. H. L. Kaharudin pada Rabu, 4 Agustus 2021 menyampaikan, peran dan fungsi kepala sekolah saat pandemi Covid-19 ini lebih banyak, karena perlu memperhatikan para guru yang mengajar lewat daring, baik itu materi, cara penyampaiannya kepada siswa, serta evaluasinya. “Oleh karena itu harapan kami supaya proses perekrutan ini dalam waktu dekat dapat dilaksanakan,” ujarnya.

Menurutnya, untuk stok calon kepala SMP masih cukup, karena ada calon kepala yang sudah mengikuti Diklat calon kepala sekolah, serta tidak terlalu banyak jabatan yang kosong. Namun berbeda dengan jabatan kepala SD yang cukup banyak masih diisi oleh pelaksana tugas.

“Tentu kalau calon kepala sudah banyak, hanya menunggu proses tes dan Diklat-nya, akan lebih baik jika dalam kesempatan yang tidak terlalu lama proses untuk rekrutmen Kepala SD itu dipercepat. Maka pengukuhan atau pengisian Kepala SD dan SMP bisa bersamaan,” harap Kaharudin.

Seperti diketahui, kekosongan kepala sekolah di Kota Mataram dikhawatirkan akan terus bertambah, karena sejak tahun 2020 sampai dengan 2022 nanti akan ada beberapa kepala sekolah yang memasuki masa pensiun. Kekosongan kepala sekolah definitif cukup lama terjadi sejak tahun lalu. Sampai saat ini sekitar 32 jabatan kepala SD dan empat kepala SMP masih kosong.

Menurut Kaharudin, pihak terkait dapat segera merekrut calon kepala sekolah serta menyeleksinya mulai dari administrasi dan tahapan berikutnya. “PGRI melihat peminat sekarang ini yang ikut seleksi cukup banyak, dan ini sangat baik ke depan, sehingga Pemerintah Kota Mataram bisa mendiklat calon kepala sekolah lebih banyak dari kebutuhan saat ini,” ujar Kaharudin. (ron)