Penduduk Mataram Kesulitan Lahan Pekuburan

0

Mataram (Suara NTB) – Wakil Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana mengakui jika masyarakat yang tinggal di pemukiman heterogen kesulitan untuk tempat pemakaman. Ia pun tidak bisa menutupi fakta sosial tersebut karena hingga kini belum ada benang merahnya.

“Saya tidak bisa menutupi fakta sosial itu. Terutama warga pemukiman heterogen kesulitan tempat pemakaman,” kata Mohan ditemui Kamis, 14 September 2017.

Akan tetapi, ia mengapresiasi bilamana pengembang perumahan merespon positif dengan menyiapkan lahan pemakaman. Bagaimana polanya nanti akan dikaji bersama – sama. Wawali menjelaskan, penyiapan fasilitas umum itu berangkat dari kekhawatiran pemerintah. Pertama, jumlah penduduk Kota Mataram secara alamiah maupun perpindahan penduduk cukup tinggi. Sementara lahan pemakaman umum tidak bertambah atau justru semakin menyempit.

Beberapa waktu lalu sambung Mohan, pernah intens dibicarakan ke pengembang menyampaikan gagasan agar menyediakan areal pemakaman. Prinsipnya pengusaha property merespon cukup bagus karena mereka juga memiliki tanggungjawab sosial di samping ada kepentingan bisnis. Tetapi belum sampai dikonkretkan karena masih melakukan kajian mendalam terutama aturan teknis.

“Pembebasan lahan tidak boleh tersebar maka harus dipikirkan menentukan lokasi dimana,” paparnya.

Selain itu, sharing pembiayaan perlu dibicarakan secara mendalam dengan pengembang karena menyangkut porsi secara proporsional pembebasan. Untuk mendapatkan lahan yang luas di Kota Mataram tidak mudah. Kalaupun ada, harganya tinggi.

Di satu sisi, pemerintah tidak boleh mensyaratkan bahwa izin pengembangan perumahan dipersyaratan untuk menyiapkan areal pemakaman. “Kalau kita suruh begitu, dong tidak mungkin bisa  laku rumah orang,” ujarnya.

Yang memungkinkan dilakukan tambahnya, pengembang secara kolektif membeli lahan yang nantinya diatur per kawasan. Paling memungkinkan bisa dikembangkan kata dia, di sekitar kawasan lingkar selatan.

Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman, H. M. Kemal Islam mengaku, memang penyediaan lahan pemakaman oleh pengembang belum ada titik temu. Pihaknya telah mengkomunikasi ke pengembang tapi masih dicari formula yang tepat. Sementara ini, lahan pemakaman digunakan biasanya di Karang Medain. (cem)