Bantuan Komputer Belum Bisa Penuhi Kebutuhan Sebagian Sekolah

0

Mataram (Suara NTB) – Bantuan komputer yang diterima sekolah untuk persiapan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tahun 2020 masih belum bisa memenuhi kebutuhan sekolah. Sekolah harus mencari cara agar bisa memenuhi kebutuhan jumlah minimal komputer agar bisa melaksanakan UNBK.

Kepala SMPN 5 Mataram, H. Muhamad Ali,  Selasa, 1 Oktober 2019 mengatakan, SMPN 5 Mataram mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat sebanyak 20 unit komputer. Sementara komputer yang ada di sekolah sebanyak lima unit, total komputer di sekolah sebanyak 25 unit. Jumlah tersebut belum bisa memenuhi kebutuhan komputer untuk UNBK, karena siswa kelas IX di SMPN 5 Mataram sebanyak 320 orang.

“Nanti rencana kita akan minta bantuan ke bapak dan ibu guru, karena siswa sangat banyak. Kalau kurang lagi nanti kita cari bantuan ke kepala sekolah dan guru, kalau kurang izin ke dinas untuk mencari solusinya,” ujarnya.

Selain itu, Ali juga mengatakan sudah menyiapkan ruangan untuk meletakkan komputer. Salah satunya dengan mengantisipasi keamanan komputer dengan memasang terali di ruang kelas yang dijadikan laboratorium komputer.

Terkait persiapan siswa baru, pihaknya akan melaksanakan pengayaan pada awal semester genap. Cara itu dilakukan agar siswa tidak bosan. Pihaknya juga menargetkan adanya peningkatan rata-rata nilai UNBK. “Pengayaan akan dilaksanakan biasanya selesai semester ganjil, atau awal semester genap. Tidak terlalu lama, nanti anak-anak bosan. Kami juga targetkan peningkatan nilai UNBK” kata Ali.

Tidak hanya itu, SMPN 5 Mataram menyiapkan pembelajaran berbasis teknologi informasi mulai tahun pelajaran 2019/2020. Langkah itu dilakukan agar siswa terbiasa menggunakan teknologi, sehingga bisa mempersiapkan diri menghadapi UNBK. Selain itu untuk mempersiapkan siswa menghadapi revolusi industri 4.0. “Khusus kelas IX belajar berbasis (IT), nanti server sudah ada. Kita utamakan kelas IX karena dia akan ujian, sehingga mereka tidak kesulitan mengikuti UNBK,” kata Ali.

Cara itu juga dilakukan agar siswa bisa beradaptasi dengan teknologi di era revolusi industri 4.0 saat ini. Guru-guru juga dituntut untuk menguasai teknologi agar tidak tertinggal dari para siswa. (ron)