Mataram (Suara NTB) – Minat mengikuti pelatihan berbasis kompetensi di UPT Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi NTB, Balai Latihan Kerja (BLK) di Dasan Cermen Mataram membludak. Ketatnya persiangan dunia kerja di duga jadi sebab akibat.
Tahun 2019 ini, BLK NTB memberi kesempatan mengikuti pelatihan berbasis kompetensi kepada generasi-generasi NTB sebanyak 1.168 peserta. Disiapkan sub kejuruan, Teknik Pengolahan Hasil Pertanian, Perawatan dan Perbaikan 10.000 KM Sepeda Motor Injeksi. Audio Video, Office Administrasi, Juru Las SMAW 3, Mekanik Junior Mobil, Junior Administrative Assistant (JAA).
Basic Office (computer), Menjahit, Perhotelan, Teknisi AC Spilit, Pembuatan Design Grafis, dan Pemasangan Instalasi Listrik Industri. Dari kuota ini, menurut Kepala Dinas Nakertrans Provinsi NTB, Dr. Muh. Agus Patria, SH.,MH melalui Kepala BLK NTB, Dra. Hj. Wilujeng, pendaftar telah mencapai 3.758.
“Paling banyak yang daftar untuk sub kejuruan teknik pengolahan hasil pertaniannya, memasak. Dan perhotelan,” kata Hj. Wilujeng pada Suara NTB. Sub kejuruan ini paling laris, memungkinan karena alasan tingginya angkatan kerja dan ketatnya persaingan. Sehingga kecenderungan yang terjadi, selera bergeser menjadi wirausaha yang bergerak di bidang kuliner.
“Laki-laki juga banyak yang daftar untuk jurusan ini. Nampaknya banyak yang berminat menjadi wirausaha,” imbuhnya. Pendaftar tidak saja dari angkatan kerja di dalam provinsi ini. tidak jarang mereka yang mendaftar datang dari provinsi tetangga, sebut saja Nusa Tenggara Timur.
Berbicara animo masuk BLK, diakuinya sangat tinggi, karena tantangan dunia kerja yang semakin sulit. Lalu industri melihat tenaga-tenaga yang memiliki kompetensi untuk diterima. BLK NTB memberikan informasi tentang peluang mengikuti pelatihan melalui media sosial, dan IT yang dimiliki.
Karena banyaknya peserta yang mendaftar, kebijakannya di BLK NTB dilibatkan psikolog untuk menyeleksinya. Dengan melibatkan psikolog, dapat diketahui mana saja peserta yang sungguh-sungguh ingin mengikuti pelatihan atau yang hanya sekedarnya.
Hj. Wilujeng mengatakan, pasca keluar dari BLK, peserta akan di on job trainingkan, pengenalan industri di lapangan. Dalam jangka waktu tertentu kemudian ditarik untuk diuji kembali. Dipastikan mereka yang ke luar dari BLK NTB akan memiliki kompetensi yang mumpuni. Mengingat BLK NTB dilengkapi dengan alat-alat yang lengkap, instruktur yang kompeten.
Selain itu, BLK NTB juga dapat mengeluarkan sertifikat kompetensi yang dapat menunjang prestasi bagi karyawan di dunia industri. BLK NTB dalam hal ini bekerjasama dengan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). “Jadi ke luar dari BLK NTB sudah bisa disertifikasi. Sertifikat inilah yang menjadi bukti kompetensi yang dimiliki. Sehingga tak sulit bagi dunia industri menerimanya,” demikian Hj. Wilujeng.
Data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah Angkatan Kerja NTB pada Februari 2019 sebanyak 2.489.388 orang, meningkat 30.367 orang dibanding Februari 2018 (setahun yang lalu). Penduduk yang bekerja pada Februari 2019 sebanyak 2.408.095 orang bertambah 32.284 orang dibanding keadaan setahun yang lalu.
Sementara itu, jumlah pengangguran 81.293 orang, mengalami penurunan sekitar 1.917 orang dibanding setahun yang lalu. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) pada Februari 2019 tercatat 69,62 persen, masih lebih kecil dibandingkan TPAK tahun lalu sebesar 69,83. Hal ini menunjukkan perlu terus digalakkannya program penciptaan lapangan pekerjaan. (bul)