BNN Akui Penyalahgunaan Narkoba Didominasi Pelajar dan Mahasiswa

0

Mataram (Suara NTB) – Kepala BNN Kota Mataram, Drs. Nur Rachmat sedih dengan banyaknya oknum pelajar dan mahasiswa di Kota Mataram yang terlibat dalam penyalahgunaan narkoba.  Kondisi ini, ujarnya, merupakan ancaman nyata bagi perkembangan bangsa di masa mendatang.

“Saya sangat konsen pada pajar dan mahasiswa karena kalian adalah generasi penerus bangsa jangan sammpai menyalahgunakan narkoba,” pesannya saat sosialisasi Bahaya Penyalahgunaan Narkoba yang diikuti pelajar dan mahasiswa di Aula PSSB MAN 2 Mataram, Selasa, 24 April 2018.

Menurutnya, pelajar dan pemuda, adalah tulang punggung bangsa. Sehingga dengan demikian, apapun bentuknya, apapun rayuannya narkoba harus ditolak dalam kehidupan para remaja dan pelajar. “Jadilah pemuda tangguh dan bermental baja,” imbuhnya.

Jika melihat total jumlah penduduk Kota Mataram sekitar 450 ribu jiwa. Sementara penduduk yang berada di usia rentan antara 10-59 tahun dengan jumlah 319 ribu jiwa. Artinya jumlah penduduk yang masuk prevalensi terpapar penyalahgunaan narkoba di Kota Mataram sebanyak 5.754 penyalahguna atau pecandu.

Sementara tingkat prevalensi di Kota Mataram sebanyak 56,5 persen dari jumlah yang terpapar narkoba itu adalah masuk dalam kategori coba pakai. Rata-rata usia muda antara 11-29 tahun. Oleh karena itu, salah satu upaya yang dilakukan untuk memberantas kasus penyalahguna narkoba yaitu mengurangi suplai dengan memotong jalur suplai barang haram tersebut. Data ini, ujarnya, sesuai yang dimiliki BNN dan Universitas Indonesia sebesar 1,8 persen dari jumlah penduduk yang rentan.

Sementara itu, Akademisi Unram Ahmad Zuhairi, SH., MH., menyebut para pemuda dan mahasiswa sebagai tulang punggung bangsa harus mulai berpikir serius bahwa merekalah yang akan menjadi generasi penerus nantinya.

Di satu sisi, mereka kini adalah pelaku sejarah. Di mana dalam setiap perkembangan sejarah bangsa Indonesia, ada peran pemuda di dalamnya. Maka untuk itu, mereka harus sadar bahwa mereka memiliki peran besar dalam setiap proses perubahan. Sehingga dengan demikian, narkoba harus dijauhi dari hidup mereka sebagai bagian pengemban moral sejarah bangsa. (dys)