Aksi “Corat-Coret” Seragam Masih Terjadi

0

Mataram (suarantb.com) – Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun ini agak berbeda. Hardiknas tahun ini diperingati bersamaan dengan pengumuman kelulusan pelajar SMA/SMK/MA. Aksi mewarnai seragam dengan cat semprot atau Pilox masih terjadi untuk merayakan kelulusan. Berdasarkan pantauan suarantb.com di Mataram, sejak Selasa pagi, 2 Mei 2017, sejumlah pelajar SMA/SMK/MA melakukan aksi corat-coret seragam menjelang pengumuman kelulusan.

Sejumlah siswa-siswi SMA/SMK/MA tersebar di beberapa tempat antara lain di depan SMK 3 Mataram, sekitar wilayah Gomong, dan Pantai Ampenan. Mereka mengendarai sepeda motor berboncengan dengan pakaian dan rambut yang diwarnai dengan cat semprot.

Salah seorang siswa Oten mengatakan corat-coret yang dilakukan dalam rangka kelulusan. Ia juga ingin mengabadikan corat-coret ini sebagai kenang-kenangan. Menurutnya aksi corat-coret ini sebagai ajang seru-seruan.

Oten mengaku aksi seperti ini memang dilarang oleh sekolah. Namun orang tua tidak melarang.”Asalkan jangan ngeributin,” jelasnya sembari mengabadikan momen kelulusannya.

Oten mengaku memang ada razia yang dilakukan aparat kepolisian. Namun razia itu dilakukan hanya untuk mereka yang ugal-ugalan di jalan.

Lain halnya dengan Ayu, siswi MAN 1 Mataram ini mengaku tidak mau melakukan aksi mewarnai seragam sekolahnya dengan cat semprot. Aksi itu menurutnya hal yang sia-sia. Ia mengatakan sebagai siswi MAN yang berbasis pendidikan agama tidak pantas melakukan perayaan kelulusan seperti itu.

Bagi Ayu alasan melakukan aksi corat-coret sebagai kenangan itu suatu kekeliruan.”Kan masih bisa ketemu. Facebook sudah ada, semua sudah ada. Jadi gampang,” tandasnya. (bur)