Pemprov Siapkan Rumah Bahasa bagi Anak NTB

0

Mataram (Suara NTB) – Pemprov mendorong anak-anak muda NTB yang memiliki semangat tinggi belajar atau kuliah ke luar negeri, namun terkendala kemampuan bahasa asing. Mulai 2019 ini, Pemprov NTB melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) mendirikan rumah bahasa di 10 kabupaten/kota.

Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M. Si mengatakan, keberadaan rumah bahasa ini sebagai tempat anak-anak muda NTB kursus bahasa asing, seperti Bahasa Inggris, Mandarin, Korea dan lainnya sesuai dengan negara tujuan pengiriman mahasiswa NTB ke luar negeri.

‘’Yang tidak bisa Bahasa Inggris, tapi semangatnya tinggi. Ini yang kita ingin jaring supaya kita sediakan tempat belajar Bahasa Inggrisnya. Kan belajar Bahasa Inggris ndak susah-susah,’’kata gubernur dikonfirmasi usai menggelar pertemuan dengan Kepala Dinas Dikbud NTB, Drs. H. Muh. Suruji di Kantor Dinas Dikbud NTB, Rabu, 30 Januari 2019 siang.

Dengan menyediakan tempat kursus bahasa asing, diharapkan semakin banyak anak-anak NTB yang punya semangat tinggi dapat kuliah ke luar negeri. Menurutnya, jika anak-anak NTB serius mengikuti kursus bahasa asing pada rumah bahasa yang dipersiapkan di masing-masing kabupaten/kota, maka akan semakin banyak anak-anak muda NTB yang mendapatkan beasiswa kuliah di luar negeri.

Gubernur meminta agar kursus Bahasa Inggris dan Mandarin untuk disiapkan di rumah bahasa. Karena akan banyak anak-anak muda NTB yang akan dikirim kuliah ke Cina dan sejumlah negara lainnya.

‘’Kalau ada rumah bahasa. Nanti kalau dia bagus bahasanya, syukur. Minimal dia bisa jadi guide wisatawan, karena bisa Bahasa Inggris,’’ katanya.

Kepala Dinas Dikbud NTB, Drs. H. Muh. Suruji mengatakan, untuk penyediaan rumah bahasa di masing-masing kabupaten/kota telah disiapkan anggaran Rp2,2 miliar dalam APBD murni 2019. Nantinya di setiap kabupaten/kota akan disiapkan laboratorium bahasa SMA/SMK yang fasilitasnya lengkap. Di sanalah anak-anak muda NTB akan diberikan kursus bahasa asing.

‘’Pak Gubernur ingin sebanyak mungkin anak-anak NTB sekolah dan bekerja di luar negeri. Modal utamanya adalah penguasaan bahasa asing khususnya Bahasa Inggris, Bahasa Cina, Korea dan lainnya sesuai negara tujuan,’’ katanya.

Suruji menjelaskan, dengan penyediaan rumah bahasa, gubernur ingin memfasilitasi anak-anak NTB yang punya semangat atau kemauan belajar di luar negeri tetapi terkendala penguasaan bahasa asing. Rumah bahasa menjadi tempat anak-anak NTB dibimbing bahasa asing, seperti Bahasa Inggris dan lain-lain.

‘’Kami menyediakan di laboratorium bahasa SMA dan SMK tiap kabupaten/kota. Untuk membimbing kursus anak-anak punya minat ke luar negeri. Tapi kemampuan bahasa kurang. Anggaran itu untuk honor tim pembimbing dan transport,’’ jelasnya.

Nantinya akan ada kelas kursus 2-3 bulan. Kemudian ada juga kursus selama 6 bulan. Setiap kelas akan ada 20 siswa. Terkait pengiriman anak NTB kuliah ke luar negeri, selama ini telah berlangsung pengiriman lulusan SMA/SMK asal NTB ke Cina. Tahun lalu, sebanyak 20 anak NTB yang mendapatkan beasiswa kuliah D3 ke Cina.

Tahun ini, kata Suruji, gubernur menginginkan ada 500 anak-anak NTB yang kuliah D3 dan S1 ke Cina. ‘’Kami sudah siapkan 1.700 anak tamatan SMA/SMK untuk program D3 dan S1,’’ katanya. (nas)