Pemprov NTB Diminta Tindak Tegas Pelaku Pungli di Destinasi Wisata

0

Mataram (suarantb.com) – Kalangan DPRD NTB mengaku menerima banyak keluhan masyarakat terkait praktik pungutan liar (pungli) di destinasi yang ada di NTB. Untuk itu, dewan meminta Pemprov NTB menindak tegas pelaku pungli tersebut. Jangan sampai hal tersebut menjadikan citra buruk bagi perkembangan pariwisata NTB ke depan.

Hal tersebut dikatakan Anggota Komisi II DPRD NTB, Raihan Anwar, SE di Mataram, Kamis, 10 November 2016. Ia mengatakan praktik pungli di daerah atau obyek wisata antara lain dilakukan dengan modus menaikkan tarif masuk kepada pengunjung. Menurutnya, hal tersebut semakin meresahkan di tengah geliat pemerintah memajukan dunia pariwisata di NTB.

Menurutnya, praktik pungli di Indonesia sudah mendarah daging sejak zaman kolonial Belanda. Untuk itu, pemerintah dan semua lapisan masyarakat harus memerdekakan diri dari praktik ilegal itu. Khusus menyangkut pariwisata, pihaknya sangat menyesalkan tindakan para oknum yang melakukan praktik tersebut. Karena berpotensi besar merugikan dunia pariwisata NTB.

“Pungli harus diberantas sampai ke akar-akarnya. Kita tidak akan maju-maju kalau mental masyarakat kita terus-menerus seperti itu. Ini sudah dimulai dari zaman kolonial dulu. Harus segera ke luar kita,” ujar Raihan kepada suarantb.com, Kamis, 10 November 2016.

Raihan meminta pemerintah dan aparat terkait segera melakukan tindakan tegas. Agar tidak menjadi persoalan berlarut. “Aparat baik pemerintah maupun penegak hukum harus turun itu. Jangan biarkan pungli ini menggerogoti kita. Harus segera dihentikan,” pintanya.

Politisi Partai Nasdem ini menyebutkan, banyak sekali potensi kerugian yang timbul akibat praktik pungli tersebut. Selain itu, baik atau buruknya pariwisata NTB salah satunya dilihat dari pelayanannya. Termasuk kebiasaan masyarakat pengelola pariwisata dalam melakukan praktik pungli kepada pengunjung.

“Inilah yang membuat kita nggak maju-maju ekonominya. Pungli itu kan termasuk high cost itu,” katanya.

Raihan menambahkan, masyarakat Indonesia khususnya NTB harus segera sadar dari kebiasaannya melakukan praktik pungli. Kesadaran itu sangat penting supaya mental masyarakat lebih baik ke depan. Karena pungli merupakan tindakan yang merugikan banyak pihak.

“Kalau mau melihat wajah buruk negara kita ya pungli itu. Itu sejak zaman Belanda, kolonial itu. Makanya harus segera dihentikan kalau mau maju. Harus diberantas sampai ke akar-akarnya. Jangan biarkan berkembang itu,” tandasnya. (ast)