Pemprov Alihkan 3.000 Dosis Vaksin Covid-19 ke Loteng

0
H. Lalu Hamzi Fikri (Suara NTB/nas)

Mataram (Suara NTB) – Pemprov NTB mulai mengambil kebijakan melakukan realokasi atau mengalihkan vaksin dari daerah yang banyak tersisa ke daerah yang kekurangan vaksin Covid-19. Sebanyak 3.000 dosis vaksin Covid-19 dialihkan ke Lombok Tengah (Loteng) dari Kota Mataram dan Lombok Barat (Lobar).

‘’Kami merealokasi daerah yang masih banyak vaksinnya ke daerah yang masih butuh vaksin. Kita mau vaksin itu datang kemudian cepat diserap. Pagi tadi, saya sudah realokasi 3.000 dosis dari Mataram dan Lombok Barat. Saya serahkan ke Lombok Tengah,’’ kata Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) NTB, dr. H. Lalu Hamzi Fikri., M.M., MARS., dikonfirmasi di Mataram, Rabu, 30 Juni 2021.

Fikri menyebutkan target vaksinasi saat ini sesuai ketersediaan vaksin di NTB sebanyak 152.385 sasaran. Dengan rincian, Kota Mataram sebanyak 25.370 sasaran, Lobar 14.160 sasaran, Loteng 21.240 sasaran, Lotim 28.485 sasaran, Lombok Utara 5.900 sasaran, Sumbawa Barat 6.490 sasaran, Sumbawa 18.880 sasaran, Dompu 8.260 sasaran, Bima 14.750 sasaran dan Kota Bima 8.850 sasaran.

Sedangkan sisa vaksin di 10 kabupaten/kota di NTB sebanyak 134.707 dosis. Dengan rincian, Kota Mataram sebanyak 31.393 dosis, Lobar 20.020 dosis, Loteng 13.423 dosis, Lotim 29.451 dosis, Lombok Utara 4.844 dosis, Sumbawa Barat 1.557 dosis, Sumbawa 6.563 dosis, Dompu 7.626 dosis, Bima 9.041 dosis dan Kota Bima 10.789 dosis.

Dengan melihat antara target dan sisa vaksin, Kota Mataram kelebihan vaksin sebanyak 6.023 dosis dan Lobar 5.860 dosis. Sedangkan dua daerah stok vaksinnya mencukupi, yaitu Lotim dengan kelebihan 966 dosis dan Kota Bima dengan kelebihan 1.939 dosis.

Sementara, enam daerah kekurangan vaksin jika melihat antara target dan sisa vaksin yang ada saat ini. Dengan rincian, Loteng kekurangan 7.817 dosis, Lombok Utara 1.056 dosis, Sumbawa Barat 4.933 dosis, Sumbawa 12.317 dosis, Dompu 634 dosis dan Bima kekurangan 5.709 dosis.

“Karena Lombok Tengah teriak-teriak kekurangan vaksin. Makanya siapa cepat, dia dapat vaksin sekarang,” ujarnya.

Fikri mengatakan mendorong Pemda agar menyelesaikan vaksinasi dosis pertama. Jangan sampai vaksin mengendap di kabupaten/kota karena menunggu penyuntikan untuk dosis kedua.

“Strategi kita sekarang dosis pertama dengan sisa vaksin yang ada agar selesaikan. Sehingga back up dosis kedua kita akan minta ke pusat,” terangnya.

Ia menyebutkan secara keseluruhan total masyarakat NTB yang sudah divaksin sudah mendekati 11 persen. Untuk memaksimalkan capaian vaksinasi, puskesmas dan rumah sakit diberikan target minimal vaksinasi yang dilakukan setiap hari.

Untuk Puskesmas, minimal melaksanakan vaksinasi kepada 100 orang per hari. Jumlah Puskesmas di seluruh NTB saat ini tercatat sebanyak  175 puskesmas. Kemudian rumah sakit tipe C dan D minimal 200 orang perhari, tipe B minimal 300 orang dengan syarat menyesuaikan dengan ketersediaan vaksin.

Dalam pelaksanaan vaksinasi, lanjut Fikri diprioritaskan kepada lansia, guru dan pelayan publik. Namun, dibuka juga keran vaksinasi untuk masyarakat umur 18 tahun ke atas. (nas)