Pemegang Saham Tak Keberatan Tambah Modal Bank NTB Syariah

0
Kader Jaelani. (Suara NTB/ula)

Dompu (Suara NTB) – PT Bank NTB Syariah terancam diturunkan kelasnya menjadi sekelas BPR karena belum memenuhi syarat minimal modal inti Rp3 triliun. Menghindari itu, rapat umum pemegang saham (RUPS) PT Bank NTB Syariah sepakat untuk menyuntikan modal masing-masing Rp100 miliar hingga 2024.

“Setelah kami melakukan rapat RUPS. Keputusan yang kami ambil seluruh kepala daerah itu, masing-masing daerah (pemegang saham) menanggung masing-masing Rp100 miliar selama sampai tahun 2024 dari sekarang. Itu dicicil Rp25 miliar per tahun,” ungkap Bupati Dompu, Kader Jaelani kepada Suara NTB, Selasa, 20 April 2021.

Berdasarkan perhitungan dalam RUPS di Kota Bima beberapa waktu lalu, minimal modal inti Rp3 triliun akan bisa dipenuhi dengan penambahan minimal Rp100 miliar oleh masing-masing Pemda se NTB selaku pemilik saham PT Bank NTB Syariah. “Tidak ada lagi pilihan-pilihan lain, dan kita sudah sepakat (penambahan modal inti) itu,” kata Abi Jio sapaan akrab Bupati Dompu.

Kader Jaelani juga mengaku, optimis bisa mewujudkan penambahan modal bagi PT Bank NTB Syariah hingga 2024 mendatang. Selain untuk menjaga BUMD tidak turun great dan akan berpengaruh pada cakupan usaha serta laba yang dihasilkan, juga untuk menjaga marwah daerah NTB. “Insyaallah mungkin (terealisasi). Dari pada nama baik kita di NTB ini tercoreng akibat turunnya great PT Bank NTB Syariah, mungkin kami akan mengurangi belanja lain bila tidak cukup (anggarannya),” terangnya.

Sebelumnya, Sekda NTB, Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si seperti yang diberitakan Suara NTB menyebutkan ada lima strategi yang diambil untuk menyelamatkan Bank NTB Syariah agar dapat memenuhi modal inti sebesar Rp3 triliun pada 2024. Pertama, penambahan penyertaan modal daerah dalam bentuk penambahan aset-aset. Kedua, dividen tidak dibagikan kepada pemegang saham tetapi dikembalikan sebagai penambahan penyertaan modal daerah. Ketiga, konsolidasi BUMD yang dimiliki. Keempat, Bank NTB Syariah secara manajemen akan menjalin kerja sama dengan bank-bank atau lembaga keuangan syariah lainnya. serta kelima, membuka kesempatan investor berkontribusi dalam porsi yang terkendali. (ula)