Pelaku Usaha Penerima Bantuan Modal Terus Bertambah

0
I Gusti Ayu Yuliani. (Suara NTB/dok)

Mataram (Suara NTB) – Pemkot Mataram telah mengirimkan data 9.337 pemilik usaha mikro untuk mendapatkan bantuan stimulus dari pemerintah pusat. Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Mataram, I Gusti Ayu Yuliani, menyebut jumlah tersebut akan terus bertambah seiring perpanjangan waktu pendaftaran hingga 30 November mendatang.

“Pendaftarannya diperpanjang sama Kementerian Koperasi sampai 30 November. Sampai sekarang berkas juga masih numpuk di kita,” ujar Yuli saat dikonfirmasi, Minggu, 1 November 2020. Diterangkan, seiring dengan perpanjangan tersebut banyak pelaku usaha di Mataram yang mendaftarkan dirinya ke Dinas Koperasi dan UMKM Mataram untuk mendapat bantuan.

“Dinas kita ini sedang diserbu masyarakat, karena sekarang memang semua sedang butuh uang,” ujarnya. Diterangkan, bantuan stimulus sebesar Rp2,4 juta tersebut akan disalurkan pemerintah pusat khusus bagi pelaku usaha mikro di seluruh Indonesia.

Berdasarkan informasi yang diterima pihaknya, total usaha mikro yang sudah mendaftar sekitar 9,1 juta usaha dari kuota 12 juta usaha. Dengan demikian masih tersisa 3 juta slot yang dapat diisi oleh pelaku usaha mikro di seluruh Indonesia, termasuk yang berasal dari Kota Mataram.

“Jadi se-Indonesia itu sedang dibuka lagi, dan ini siapa cepat dia dapat,” ujar Yuli. Menurutnya, animo masyarakat untuk mendapatkan bantuan usaha tersebut memang cukup tinggi. Terlebih dengan padatnya antrean pendaftar di Kantor Dinas Koperasi dan UMKM Mataram pada setiap hari kerja.

“Kalau yang usaha mikro ini sebelumnya memang tidak terlihat berapa jumlahnya, karena memang tidak terdaftar. Sekarang baru kelihatan, karena semuanya muncul mau mendaftar (agar mendapatkan bantuan),” jelasnya.

Bahkan pihaknya mengaku kewalahan mengakomodir pendaftar setiap harinya. Untuk itu, pihaknya telah meminta adanya tenaga tambahan khusus untuk merekap data para pelaku usaha yang mendaftar untuk mendapatkan bantuan tersebut.

“Sampai sekarang masih numpuk berkasnya. Jadi kita ini terus-terang kurang sekali tenaga. Per hari rata-rata berkarung-karung (berkas) yang masuk,” ujar Yuli. Untuk mempercepat proses rekap data tersebut, pihaknya berharap adanya subtitusi tiga orang petugas yang dapat diberikan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram. “Ini masih diusahakan. Karena kita tidak ada anggaran untuk memberi honor mereka,” tangasnya. (bay)