Praya (Suara NTB) – Warga Dusun Bebie Lauk Desa Mekar Damai Kecamatan Praya Lombok Tengah (Loteng), Sabtu malam, 15 Agustus 2020, geger. Salah seorang warganya, Khaerul Anam ditemukan tewas gantung diri di sebuah berugak tidak jauh dari rumahnya. Tidak diketahui alasan penyebab korban nekat menghabisi hidupnya dengan cara gantung diri tersebut.
Aparat kepolisian sendiri kesulitan untuk mengungkap motif bunuh diri pelajar 16 tahun tersebut. Pasalnya, pihak keluarga korban menolak untuk dilakukan outopsi. Dan, memilih menerima musibah yang menimpa korban.
“Polisi sempat meminta untuk dilakukan outopsi, guna menyelidiki motif korban. Tapi keluarga korban menolak dengan mengatakan menerima musibah tersebut,” ungkap Kasat Reskrim Polres Loteng, AKP Priyo Suhartono, SIK., Senin 17 Agustus 2020.
Namun, dari keterangan beberapa orang saksi, korban nekat bunuh diri karena persoalan keluarga. “Dugaan sementara korban ada masalah keluarga atau broken home. Karena sejauh ini korban tidak memiliki rekam jejak penyakit gangguan jiwa yang mungkin bisa menjadi dasar korban melakukan gantung diri,” tambahnya.
Korban pertama kali diketahui gantung diri sekitar pukul 22.00 Wita oleh salah seorang warga yang langsung berteriak minta tolong. Warga sekitar yang mendengar teriakan tersebut langsung berdatangan ke lokasi kejadian. Ketika ditemukan korban tampak menggantung dengan kain sarung melilit lehernya.
Beberapa warga kemudian berinisiatif menurunkan korban dari tempatnya gantung diri dengan harapan korban masih hidup. Setelah berhasil diturunkan, korban kemudian langsung dilarikan ke RSI Yatofa Bodak. Tapi naas, meski sempat mendapat penanganan medis nyawa korban tidak terselamatkan.
“Saat dibawa ke rumah sakit, nyawa korban sudah tidak bisa selamatkan,” ujar Priyo.
Pihaknya sebenarnya berharap bisa menyelidiki motif korban melakukan aksi nekat tersebut. Tapi pihak keluarga yang meminta untuk tidak dilanjutkan proses penyelidikan. “Keluarga korban menerima atas musibah yang menimpa dan menolak untuk dilakukan autopsi,” tegasnya kembali. (kir)