Pasangan BARU Siap Satu Panggung dengan Paslon Lain Debat Visi Misi

0

Mataram (Suara NTB) -Pengamat Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram, Agus, MS.i mendorong para kandidat pasangan calon Walikota/Wakil Walikota Mataram tahun 2020 supaya mengedepankan adu visi-misi, lewat ruang media tekonologi informasi.

“Di tengah situasi pandemi seperti saat ini, debat-debat terbuka antar calon seharusnya diperbanyak,” kata Agus yang merupakan kandidat Doktor Universitas Diponergoro itu. Hal tersebut sangat dibutuhkan masyarakat ibukota provinsi NTB ini, supaya dapat mengenal lebih dalam visi misi Paslon.

“Pemilih pemula dan rasional populasinya tertinggi, saya pikir mereka belum menentukan pilihan mau pilih yang mana,” imbuhnya.

Penyelenggara pemilu dan organisasi masyarakat sipil punya ruang dan kesempatan untuk menyiapkan panggung-panggung debat bagi para paslon. “Alternatif bagi masyarakat untuk mengenal calonnya lebih dekat,” ulas mantan komisioner KPU NTB itu.

Minat pemilih pemula dan rasional sangat tinggi untuk mengetahui para kandidat. Begitupun gagasan mereka dalam membangun ibu kota. Namun pandemi membuat rapat umum atau kampanye terbuka ditiadakan. Praktis ruang untuk mengenal paslon semakin sempit.

Kesiapan para kandidat duduk dalam satu panggung diutamakan. Dengan begitu mereka dapat saling menguji kedalaman ide dan gagasan. Tidak hanya sekadar monolog menyampaikan visi misi tanpa ada yang mengkritisi.

Hal ini sesuai dengan karakter pemilih rasional yang cendrung analitis dan kritis. “Setelah itu mereka dapat menyimpulkan mana yang akan dipilih,” ulasnya.

Agus meyakini saat ini tidak ada paslon dominan. “Masing-masing punya kelebihan dan kelemahan,” tegasnya. Sehingga penentu kemenangan terletak pada pemilih rasional dan pemula. “Siapa yang dapat merebut suara mereka, paslon itu punya peluang besar menang,” pungkasnya.

Ketua Tim Pemenangan Baihaqi-Baiq Diyah Ratu Ganefi (BARU), Zainul Aidi menyambut positif ide Agus tersebut. “Saya kira itu usul yang sangat bagus dan pasangan BARU sangat siap,” imbuhnya.

Bila perlu dia menyarankan ada pihak yang secara bergiliran memfasilitasi adu visi misi. “Kalau tunggu debat KPU masih lama dan kabarnya cuma sekali, kami malah maunya setiap minggu,” imbuh Sekretaris DPD Partai Demokrat NTB itu.

Adu visi misi menurutnya tidak harus dengan persiapan mewah dan mahal. Teknologi saat ini memungkinkan menyelenggarakan debat secara realtime kapanpun. “Bisa pakai aplikasi zoom meeting, itu saya rasa murah dan masyarakat ibukota bisa mengikutinya di manapun,” usulnya.

Penyelenggara bisa dari NGO yang concern di berbagai bidang. NGO di bidang transportasi publik, lingkungan, tata kota, kesehatan, pendidikan, dan lain-lain. “Pak Baihaqi dan ibu Diyah sangat siap, kami ingin warga kota mengenal siapa calon pemimpin dan gagasannya, jangan ada kesan beli kucing dalam karung,” pungkasnya. (ndi/*).