Pandemi Covid-19, Limbah Medis di NTB Melonjak Tajam

0

Mataram (Suara NTB) – Sejak pandemi Corona, limbah medis di NTB melonjak tajam. Sebelum Corona, rata-rata jumlah limbah medis di NTB sebanyak 2 ton, namun sekarang melonjak menjadi 9,5 ton.

Sedangkan sampah rumah tangga yang diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) justru mengalami penurunan sekitar 18 persen.

Kalau sampah ke TPA malah berkurang. Cuma volume sampah medis yang tinggi. Kalau sampah umum berkurang sekitar 18 persen, kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) NTB, Ir. Madani Mukarom, B. Sc.F, M. Si dikonfirmasi Suara NTB, Jumat, 15 Mei 2020.

Madani menyebut jumlah limbah medis pada pandemi Corona ini mencapai 9,5 ton bulan Maret lalu. Pada bulan sebelumnya, limbah medis di NTB hanya 2 ton. Sebanyak 9,5 ton limbah medis tersebut dikirim ke Jawa untuk diolah.

Sementara ada beberapa rumah sakit di NTB yang mengolah sendiri limbah medisnya. Seperti RSUD NTB, RSUD Patut Patuh Patju Lombok Barat dan RSUD Kota Mataram. Mereka mengolah sendiri limbah medisnya karena memiliki incenerator.

Limbah rumah sakit yang lain dikirim ke Jawa. Jumlahnya 9,5 ton yang dikirim ke Jawa, sebut Madani.

Sebelumnya, Kementerian LHK akan memberikan dukungan pembangunan pabrik pengolahan limbah medis dan pusat daur ulang sampah pada 2020 ini. Dengan adanya pabrik pengolahan limbah medis, nantinya medis yang ada di Bali juga akan diolah di NTB dengan berdirinya pabrik ini. (nas)