“Nyale Tunggak” Sudah Keluar dan Diburu Warga

0

Mataram (Suara NTB) – Puncak perayaan Bau Nyale akan dilaksanakan pada 6-7 Maret mendatang. Namun pada Minggu, 4 Februari 2018 kemarin sudah ada Nyale yang keluar dan diburu oleh warga sekitar. Ini disebut sebagai Nyale Tunggak (awal), sementara pada puncak acara nanti disebut sabagai Nyale Poto (akhir).

“Memang betul sudah ada Nyale yang keluar hari ini. Itu dinamakan Nyale Tunggak. Pada puncak acara nanti disebut Nyale Poto. Berdasarkan ritual Sangkep Warige, Nyale akan banyak muncul pada puncak acara Maret nanti,” kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Tengah Lalu Putria, Minggu, 4 Februari 2018.

Ia mengatakan bahwa hal ini sudah diketahui oleh para pemangku adat. Oleh sebab itu, Bau Nyale tahun ini bertajuk Bulan Pesona Bau Nyale. Sebab salama sebulan ini akan selalu ada Nyale yang muncul. Namun kemunculan terbanyak diprediksi akan terjadi pada 6-7 Maret nanti.

“Tidak perlu khawatir, itu sudah ada penghitungannya. Jadi pada puncak acara, wisatawan tetap bisa menikmati sensasi Bau Nyale,” ujarnya.

Bau Nyale ini oleh masyarakat Sasak adalah janji Puteri Mandalika. Berdasarkan cerita rakyat yang beredar, Puteri Mandalika memberi isyarat kepada siapa saja yang ingin melihatnya harus datang ke pantai pada tanggal 20 bulan 10 kalender Sasak.

“Ini adalah janji, dan kita harus ikuti ini. selain itu, para pemangku adat juga sudah melakukan berbagai upaya sebelum menetapkan tanggal. Menggunakan ilmu pebintangan dan ilmu-ilmu lainnya. Jadi jangan khawatir, Nyale akan tetap keluar hingga sebulan kedepan,” ujarnya.

Putria mengatakan bahwa rangkaian kegiatan Bau Nyale sudah dapat dimulai pada 5 Februari ini dan berakhir pada 6 Maret mendatang. Ini juga berdasarkan ketentuan pada ritual Sangkep Warige yang menyatakan bahwa Nyale Tunggak dan Nyale Poto akan berjarak dalam sebulan.

“Nyale Tunggak ini bisa dibilang Nyale main-main karena tidak banyak. Pada puncaknya baru banyak. Dan sebaiknya warga atau wisatawan jangan Bau Nyale (menangkap Nyale) sebelum acara puncaknya nanti. Karena itu melanggar janji Puteri Mandalika,” tegasnya.

Kendati demikian, perayaan Bau Nyale akan tetap dilakukan berdasarkan rangkaian acara yang sudah ditetapkan oleh Pemda. Sehingga para pelaku pariwisata tetap bisa menjual paket wisata Bau Nyale. Selain itu, dapat pula mengajak tamunya untuk menikmati sensasi menangkap Nyale di Pantai Seger Lombok Tengah. (lin)