Dampak Virus Corona Tak Signifikan Bagi Pariwisata NTB

0
Suntono (Suara NTB/dok)

Mataram (Suara NTB) – Pemerintah pusat menutup sementara akses penerbangan dari dan menuju ke China. Selain itu juga mencabut sementara fasilitas bebas visa dari China. Badan Pusat Statistik (BPS) NTB memprediksi kebijakan tersebut akan ada pengaruhnya terhadap tingkat kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke NTB. Tetapi pengaruhnya tidak akan terlalu signifikan alias kecil.

‘’Kalau wisatawan dari China, ini kan sudah ada pemberitahuan untuk membatasi penerbangan dari dan menuju China. Kalau memang di awal bulan ini frekuensinya menurun, maka pasti berdampak. Cuma wisatawan China itu tak banyak ke NTB,’’ kata Kepala BPS NTB, Suntono dikonfirmasi di Kantor Gubernur, Selasa, 4 Februari 2020.

Suntono menyebutkan, wisman yang paling banyak datang ke NTB berasal dari Australia. Karena adanya penerbangan langsung Perth – Lombok yang dilayani maskapai AirAsia. Bahkan, kata Suntono, wisman asal Malaysia pernah menduduki peringkat pertama dengan menyumbang sebesar 36 persen angka kunjungan wisman.

Namun sekarang, kunjungan pelancong asal Malaysia sedikit menurun. Mereka agak terauma dengan kejadian pascagempa tahun lalu. Di mana ada wisman asal Malaysia yang meninggal dunia akibat longsor di air terjun di Lombok Utara.

‘’Kenapa (kunjungan wisatawan Malaysia) sekarang turun. Karena traumatik akibat musibah yang lalu. Sehingga mereka belum mau datang. Potensi  kita sebenarnya bukan China. Potensi kita itu ada di Malaysia,’’ terangnya.

Tahun lalu, kata Suntono, jumlah kunjungan wisman yang tercatat melalui penerbangan langsung sebanyak 52.000 orang. Mereka berasal dari berbagai negara. Dari jumlah itu, paling banyak wisman berasal dari Malaysia dan Australia.

‘’Bahwa dampaknya ada tapi nggak besar. Karena secara persentase kecil wisatawan dari China ( ke NTB),’’ kata Suntono. (nas)