Pemprov NTB Desak Percepat Perbaikan PLTU Jeranjang

0

Mataram (Suara NTB) – Pemprov NTB mengharapkan perbaikan kerusakan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jeranjang unit II dapat dipercepat sebelum Desember. Sehingga pemadaman listrik bergilir di Pulau Lombok tidak sampai Desember mendatang.

‘’Pak Gubernur menekankan supaya itu (perbaikan PLTU Jeranjang) dipercepat. Memang harapannya sebelum Desember (sudah selesai perbaikan),’’ kata Sekretaris Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) NTB, Ir. Zainal Abidin, M. Si dikonfirmasi Suara NTB, Kamis, 14 November 2019 siang.

Ia mengatakan, gubernur telah memanggil General Manager PT. PLN Wilayah NTB beberapa waktu lalu. Berkaitan dengan pemadaman listrik bergilir yang diperkirakan hingga Desember mendatang.

Zainal menjelaskan, untuk perbaikan PLTU Jeranjang memang butuh waktu. Karena pengadaan barangnya dari luar. ‘’Itu lagi diusahakan supaya lebih cepat dari Desember,’’ terangnya.

Di PLTU Jeranjang, ada tiga pembangkit dengan kapasitas daya 75 MW. Masing-masing pembangkit kapasitasnya 25 MW. Selama ini, yang memasok listrik untuk sistem Lombok adalah PLTU Jeranjang Unit I dan Unit II.

Saat ini, kata Zainal, terjadi defisit daya sekitar 30 MW untuk sistem Lombok. Menurutnya, pembangkit listrik sistem Lombok akan menjadi andal jika PLTGU Lombok Peakers di Kota Mataram sudah beroperasi.

PLTGU Lombok Peakers memiliki kapasitas 150 MW. Saat ini sedang dalam proses pembangunan. Rencananya, PLTGU Lombok Peakers akan beroperasi tahun depan.

Menurut Zainal, pemadaman bergilir di Pulau Lombok bukan hanya merugikan masyarakat atau pelanggan. Tetapi, katanya, PLN juga akan rugi. Karena konsumsi listrik untuk industri juga akan berkurang.

‘’Memang masyarakat harus bersabar, ada pemadaman bergilir. Kurangi penggunaan listrik pada beban puncak,’’ sarannya.

Pihaknya berharap, pembangunan PLTGU Lombok Peakers segera dipercepat. Sehingga pasokan listrik sistem Lombok menjadi andal. Ia menyebutkan, selain PLTU Jeranjang, pasokan listrik di Pulau Lombok juga berasal dari PLTU Sambelia Lombok Timur. Selain itu, ada juga pasokan listrik dari PLTS sebesar 15 MW.

Untuk Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH), kata Zainal, pasokan dayanya berkurang. Karena musim kemarau yang terjadi berimbas terhadap kurangnya debit air. (nas)