400 Hektare Vegetasi di Geopark Tambora Terbakar

0
Suasana sepi di jalur pendakian Tambora di pintu masuk Doroncanga yang ditutup oleh Balai TNGT setelah kebakaran hebat dua pekan terakhir. (Suara NTB/ars)

Mataram (Suara NTB) – Perlahan lahan api di Gunung Tambora  mulai padam. Tercatat sekitar 400 hektar vetegasi di kawasan geopark itu terbakar. Akibatnya, empat jalur pendakian masih ditutup total sampai dengan batas waktu belum ditentukan.

‘’Sampai sekarang masih ditutup untuk empat jalur. Kami belum bisa pastikan berapa lama akan ditutup,’’ ujar Kepala Balai Taman Nasional Tambora (TNT), Murlan S. Pane kepada Suara NTB Rabu, 30 Oktober 2019.

Luas kawasan yang terbakar itu tembus hingga pos empat jalur pendakian.  Jalur yang diketahui masuk dalam kawasan taman nasional. Vegetasi yang terbakar seperti ilalang dan pohon pohon endemik di Tambora. Pihaknya masih terus melakukan pemantauan kemungkinan titik- titik api baru sehingga tim langsung bergerak melakukan pemadaman.

Sementara empat jalur resmi pendakian Gunung Tambora ditutup dari aktivitas pendakian. Hal itu menyusul insiden Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) sepekan terakhir. Humas Balai TNT Dedi Aminudin menambahkan, keputusan penutupan untuk jalur pendakian Pancasila, Piong, Kawinda Toi dan Doroncanga.

Langkah itu diambil karena berdasarkan hasil pantauan langsung tim di lapangan, masih ditemukan titik-titik api. Kondisi ini sangat berbahaya bagi keselamatan jiwa pendaki.

“Memperhatikan hasil pematauan kebakaran hutan mulai hari ini semua jalur pendakian kita tutup sampai batas waktu yang ditentukan,” ungkapnya.

Selain untuk keamanan pendaki, lanjut dia, ini bagian dari upayanya memulihkan kawasan hutan yang sudah terdampak kebakaran, khususnya di empat jalur pendakian tersebut. Karenanya, terhadap semua pemadu wisata dan mitra pendakian TNT di lingkar Tambora diharapkan bisa mematuhi keputusan yang telah diambil.

Terlebih ikut membantu mensosialisasikannya ke pihak-pihak lain yang hendak berkunjung.

“Kita akan pulihkan dulu jalur-jalur yang terdampak kebakaran ini baru dibuka untuk pendakian,” ujarnya.

Sejauh ini belum ada data pengunjung yang terpaksa dibatalkan akibat penutupan jalur tersebut. Mereka yang terpaksa diturunkan hanya orang-orang yang sudah terlanjur mendaki sebelum insiden kebakaran hebat di wilayah taman nasional, PT. SMS maupun area konsensi lain di Tambora. (ars)