Saatnya Perempuan Jadi Pioner Wujudkan NTB Tangguh dan Mantap

0

Mataram (Suara NTB) – Wakil Gubernur (Wagub) NTB, Dr.Hj.Sitti Rohmi Djalilah mengajak seluruh perempuan NTB untuk bangkit dan terus bergerak membangun ketahanan keluarga sebagai instrumen terpenting mewujudkan NTB tangguh dan mantap.

Di tengah  geliat pembangunan NTB untuk bangkit dan pulih pascagempa, kata Wagub, kini saatnya kaum perempuan tampil sebagai pelopor gerakan pendidikan dan pembangunan karakter bangsa.’’ Juga revitalisasi Posyandu yang sedang digiatkan pemerintah daerah,’’ ungkapnya pada seminar peran Organisasi Wanita dalam Pemberdayaan Perempuan serta Peran Perempuan dalam Revitalisasi Posyandu, di Mataram, Jumat, 18 Juli 2019.

Umi Rohmi sapaan akrab orang nomor dua di NTB ini mengingatkan bahwa prasyarat terwujudnya NTB tangguh dan mantap adalah ketahanan keluarga. Dan dari keluarga yang berketahanan itulah akan lahir generasi emas.Yakni generasi yang sehat, cerdas serta memiliki karakter kepribadian yang kuat.

Perempuan sebagai seorang ibu, kata Umi Rohmi adalah sekolah dan guru pertama bagi putra-putrinya. ‘’Untuk itu, peningkatan kualitas diri perempuan harus tetap di pupuk terus menerus,’’ ujarnya. Sebab anak-anak akan terbentuk, sangat bergantung bagaimana mereka menerima arahan dari seorang ibu, termasuk dalam pendidikan ataupun kesehatannya.

Terkait dengan program revitalisasi Posyandu, Wagub mengenalkan konsep baru atau inovasi pengelolaan Posyandu dari fungsi regulernya, yang selama ini hanya bergerak pada pelayanan menimbang berat bayi, memeriksa ibu hamil, dan ibu menyusui menjadi Posyandu keluarga yang aktif sebagai wahana untuk barbagi dalam segala aspek kehidupan.

Diantaranya penanganan berbagai masalah kesehatan mulai dari  KIA, KB, imunisasi, gizi dan diare hingga program pendidikan dan penanganan sosial lainnya. Kegiatan tersebut juga akan diintegrasikan dengan  program dari lintas sektor, yaitu  kelas remaja, penyuluhan kesehatan reproduksi remaja (PUP), program keluarga sakinah, ketahanan pangan, pertanian serta peran aktif tokoh agama (Dai Kesehatan).

Tidak cukup sampai di situ, kata Umi Rohmi. OPD yang memiliki program yang sama di tingkat desa juga akan disinergikan untuk mendorong terwujudnya inovasi pelayanan posyandu mandiri tersebut.

Asisten III Setda NTB, Ir. Hj. Hartina, MM menambahkan bahwa revitalisasi Posyandu adalah peningkatan Posyandu ke strata yang lebih baik. ‘’Yakni peningkatan status dari Posyandu Purnama dan Mandiri menjadi Posyandu Keluarga. Satu unit Posyandu keluarga untuk satu desa atau kelurahan,’’ jelasnya.

Karenanya, diperlukan mindset baru, jangan hanya Posyandu digunakan dalam hal pelayanan kesehatan ibu dan anak saja. ‘’Melainkan bisa juga digunakan menjadi tempat berbagi untuk hal positif lainnya,’’ ujarnya.

Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi NTB, Hj. Niken Widyawati Zulkieflimansyah, SE.M.Sc mengatakan di era ini perempuan sudah seharusnya mendukung penuh program-program pemerintah.  Karena hal tersebut  merupakan identitas diri pada perempuan maju.

Kita para ibu sangat besar perannya dalam membangun dan mendukung program pemerintah. ‘’Kini saatnya kita bergandengan tangan untuk memberikan kontribusi kebaikan demi  terwujudnya NTB Gemilang,’’ ajak Hj.Niken. (r)