Kemenkes Pasok 1.800 Vaksin Rabies ke NTB

0
Seorang warga yang digigit anjing diberikan vaksin anti rabies. Selain itu petugas juga memvaksin anjing peliharaan warga di Dompu. (Suara NTB/dikesntb)

Mataram (Suara NTB) – Korban gigitan anjing gila di Kabupaten Dompu terus bertambah. Data terakhir Dinas Kesehatan (Dikes) NTB, korban gigitan anjing diduga rabies mencapai 394  orang. Sebanyak 389 orang sudah divaksinasi hingga Minggu, 27 Januari 2019 sore.

Menyikapi persoalan ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah memasok 1.800 vaksin anti rabies ke NTB. Sebanyak 1.600 vaksin dikirim ke Dompu, sementara sisanya dikirim ke kabupaten/kota.

‘’Setiap orang yang digigit langsung divaksin, baik yang baru maupun dulu digigit. Yang melapor sekarang langsung divaksin,’’ kata Kepala Dikes NTB, dr. Nurhandini Eka Dewi, Sp.A dikonfirmasi Suara NTB, Minggu, 27 Januari 2019 siang.

Nurhandini menyebutkan, masyarakat yang digigit anjing sudah mulai berkurang. Dalam sehari ditemukan dua sampai tiga orang. Berbeda dari sebelumnya, korban gigitan anjing cukup banyak.

Dari 394  orang yang digigit anjing gila di Dompu, pada Agustus – Desember 2018 sebanyak 210 orang. Sisanya merupakan korban gigitan anjing sejak awal Januari ini.

‘’Di Dompu sekarang kita taruh 1.600 vaksin. Kita butuh vaksin itu jumlah orang yang digigit kali empat. Kalau orangnya 300 orang, berarti kita butuh 1.200 vaksin,’’ sebutnya.

Selain memberikan vaksin kepada manusia korban gigitan anjing gila. Anjing-anjing peliharaan masyarakat juga divaksin. Nurhandini menyebutkan, sebanyak 3.000 vaksin untuk anjing sudah didrop ke Dompu.

Data Dinas Peternakan, jumlah anjing di Dompu tercatat lebih dari 9.000 ekor. Sebanyak 4.000 ekor merupakan anjing peliharaan, sedangkan 5.000 ekor merupakan anjing liar.

“Yang sudah divaksin sudah 500 anjing. Memvaksin hewan lebih susah daripada manusia. Kita juga vaksin petugas yang memvaksin hewan pembawa rabies,” tuturnya.

Untuk anjing liar, maka harus dieliminasi. Sedangkan anjing peliharaan harus diberikan vaksin. Mantan Kepala Dikes Lombok Tengah (Loteng) ini mengatakan saat ini ada tiga tim yang diterjunkan menangani kasus rabies di Dompu.

Pertama, tim yang mengeliminasi anjing liar. Kedua, tim yang memvaksinasi anjing. Ketiga, tim yang menangani manusia yang digigit anjing. Ketiga tim tersebut berasal dari pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten.

Berdasarkan hasil rapat koordinasi, kata Nurhandini, Pulau Sumbawa diisolasi dari lalu lintas keluar masuknya hewan pembawa rabies seperti anjing, kucing dan anjing. Mengantisipasi kasus di kabupaten/kota tetangga Dompu, Dikes sudah mengirim vaksin anti rabies ke kabupaten/kota.

Karena sebelumnya ada satu orang penduduk Bima yang berkunjung ke Dompu digigit anjing diduga rabies. Terhadap satu orang warga tersebut dilakukan vaksin anti rabies di pelayanan kesehatan di Bima. (nas)