Posko Satgas PBD Dipindah ke Lanud Zainuddin Abdul Madjid

0

Mataram (Suara NTB) – Setelah ditetapkan masa transisi, Posko Satgas Penanggulangan Bencana Daerah (PBD) dipindah dari Lapangan  Tanjung Lombok Utara ke Lanud Zainuddin Abdul Madjid Kota Mataram.  Tujuannya untuk menghilangkan kesan disparitas penanganan bencana hanya fokus di Lombok Utara.

Selama ini konsentrasi kegiatan Posko di Lombok Utara, sehingga kesan fokus penanganan hanya daerah paling parah terpapar gempa itu. Sementara di lain tempat, tidak kalah parah terdampak gempa di Lombok Utara, Lombok Timur, sebagian di Mataram dan Lombok Tengah. Juga sebagian wilayah di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) dan Sumbawa Besar.

‘’Jangan ada kesan Satgas ini hanya tangani Kabupaten Lombok Utara saja. Kan dampak gempanya di Lombok Barat, Lombok Timur sampai Sumbawa,’’ kata Dansatgas PDB Kol. Inf. Farid Makruf, MA kepada Suara NTB, Jumat, 31 Agustus 2018.

Pertimbangan lain, Lanud Zainuddin Abdul Madjid yang merupakan eks Bandara Selaparang ini lebih luas dan mudah dijangkau alat transportasi dari darat bahkan udara. Posko utama yang sedang dibenahi tersebut, sudah mulai difungsikan beberapa hari terakhir untuk rapat koordinasi lintas sektor.

Memudahkan koordinasi dengan fungsi lain adalah pertimbangan paling utama. Karena bagaimana pun juga, kata mantan Danrem 162/WB ini, pusat pemerintahan provinsi ada di Kota Mataram. “Gubernur ada di sini (Mataram), Kepala BPBD di sini, kepala dinas kepala dinas kan ada di sini. Hal hal strategis gampang dibicarakan,” jelasnya.

Strategi penanganan bencana yang merata sudah diterapkan. Panglima Komando Gabungan Pasukan (Pangkobkab) Pangdam IX Udayana Mayjen TNI Benny Susianto, SIP membawahi Satgas PDB yang dipimpinnya, akan intens berkoordinasi dengan Gubernur NTB, Dr. TGH. M Zainul Majdi serta instansi terkait lainnya.

Bahkan saat ini sudah dibentuk sektor yang dikoordinir Dansatgas dan di bawah kendali Pangkobkab. Dirinci Farid,  pembagian subsektor itu untuk memudahkan koordinasi dan penanganan korban, Sektor dibagi empat. Rinciannya, Sektor I terdiri dari wilayah Mataram, Lombok Barat dan Lombok Tengah, Sektor II wilayah KLU, Sektor Tiga Lombok Timur dan Sektor IV KSB dan Sumbawa Besar.

Pembagian tugas itu akan memudahkan koordinasi dengan pemerintah daerah, terutama pekerjaan teknis. Seperti koordinasi dengan pemerintah daerah. ‘’Contohnya kalau ada hubungannya dengan PUPR,  nanti bisa langsung ditangani  PUPR sebagai dinas teknis,’’ tegasnya.

Bukan berarti KLU tidak menjadi fokus. Program yang sudah ada sedang dijalankan, seperti perataan bangunan dan penanganan pengungsi. Pihaknya juga menempatkan Posko Taktis di Kecamatan Gangga.  ‘’Pengaturan pasukan dan logistik di sana,’’ kata pengganti Kol. CZI Ahmad Rizal Ramdhani ini sebagai Dansatgas.

Namun demikian kendali tetap ada di Posko Utama, untuk distribusi logistik, batuan lainnya  dan personel ke sejumlah daerah terdampak gempa tersebut. (ars)