Pembersihan Puing Bangunan Harus Tuntas Sebulan

0

Mataram (Suara NTB) – Penanganan pascabencana gempa bumi NTB memasuki masa transisi darurat menuju pemulihan. Pemerintah pusat menargetkan pembersihan puing-puing bangunan yang rusak harus tuntas dalam waktu sebulan.

Sekda NTB, Ir. H. Rosiady H. Sayuti, M.Sc, Ph.D mengatakan, masa tanggap darurat sudah berakhir 25 Agustus 2018 di seluruh kabupaten/kota terdampak.

Dijelaskan, pada fase transisi darurat menuju pemulihan ini akan melanjutkan semua kegiatan kadaruratan yang sudah maupun belum selesai dilaksanakan dalam masa tanggap darurat. Intinya, kata Sekda sudah tak ada lagi kegiatan-kegiatan yang sifatnya pencarian dan pertolongan kepada korban atau penyelamatan jiwa.

‘’Korban sudah teridentifikasi dan dalam proses perawatan di rumah sakit maupun rumah masing-masing. Tinggal, bagaimana membangun kembali rumah-rumah rakyat maupun fasilitas publik yang terdampak gempa,’’ kata Sekda di Mataram, Sabtu, 25 Agustus 2018

Ia menjelaskan, Presiden dengan Inpres No. 5 Tahun 2018, mengharapkan proses rehabilitasi dan rekonstruksi rumah-rumah penduduk  selesai dalam waktu enam bulan. Salah satu instrumen dari pusat yang akan membantu Pemprov adalah Komando Tugas Gabungan Terpadu yang dipimpin seorang panglima.

Komando Tugas Gabungan Terpadu ini terdiri dari unsur TNI dan Polri. Komando ini akan membawahi empat sektor yang dipimpin oleh masing-masing satu orang kolonel. Yakni sektor Sambelia meliputi Sembalun, Sambelia, Sumbawa dan Sumbawa Barat.

Kemudian Sektor Kayangan, membawahi wilayah Kayangan dan sekitarnya. Sektor Tanjung, membawahi wilayah Tanjung dan Pemenang. Serta sektor Gunung Sari yang membawahi wilayah terdampak Lombok Barat, Kota Mataram dan Lombok Tengah.

Masing-masing sektor akan membantu Pemda dalam melakukan pembersihan puing-puing bangunan, rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana. Sekda mengatakan, pembersihan puing-puing bangunan ditargetkan harus tuntas selama sebulan.

Namun, akibat keterbatasan alat berat maka diperkirakan bisa sampai dua bulan. ‘’Untuk peralatan yang kita punya sekarang, itu bisa selesai dalam waktu dua bulan sehingga perlu penambahan peralatan alat berat. Sehingga ditargetkan sebulan bisa selesai pembersihan,’’ katanya.

Danrem 162/WB, Kol. CZI. Ahmad Rizal Ramdhani mengatakan,  pembongkaran rumah dan penyelesaian verifikasi terhadap 74.352 unit harus segera diselesaikan. Dari jumlah tersebut  baru terverifikasi 14 ribuan unit. ‘’Ini harus proaktif, karena Presiden akan datang lagi menyerahkan bantuan stimulan di Kecamatan Pemenang,’’ katanya saat rapat koordinasi di Kantor Gubernur, Sabtu, 25 Agustus 2018.

Ia menyebutkan, jumlah alat berat yang ada saat ini untuk melakukan pembongkaran atau pembersihan puing-puing bangunan sebanyak 61 unit. Dalam waktu dekat akan datang lagi 32 unit alat berat bersama personel TNI.

Untuk percepatan pembongkaran dan pembersihan puing-puing bangunan sesuai permintaan Wakil Presiden H. M. Jusuf Kalla saat memimpin rapat koordinasi pekan lalu agar tuntas dalam sebulan. Danrem mengatakan, perlu dikerahkan alat-alat berat yang ada di Dinas PUPR maupun milik swasta yang ada di NTB.

‘’Kami perlu mengerahkan alat-alat berat di wilayah baik dari PU dan perusahaan swasta untuk diberdayakan semaksimal mungkin dalam mendukung kegiatan  pembersihan puing-puing bangunan terutama di jalur-jalur protokol,’’ katanya. (nas)